SHEILA | 7

0 0 0
                                    

Sheila masih pada posisinya, Dimas meminta nya untuk terus mengusap rambutnya, baru ia akan tertidur. Terpaksa Sheila harus terus mengusap lembut rambut blonde itu sampai pria itu tertidur. Perlahan Sheila melepas tangannya dari rambut itu, menarik selimut menutupi tubuh pria di hadapannya.

Tiba tiba ponsel nya berdering begitu keras, segera ia mengambil nya dengan cepat. Ternyata Aldo melenfonnya, segera ia mengangkat panggilan itu.

"Hallo do" bisik Sheila

"Kok bisik bisik?"

"Susttt.. gue lagi dirumah Kak Dimas, dia sakit"

"Ohhh sakit apa dia?"

"Demam do, kenapa telfon?"

"Eh iya nanti malem jadi nugas bareng?"

"Iyaa do jadi, lo jemput gue kan?"

"Pasti itu mah.. yaudah sekitar jam 7 gua kesana ya"

"Okee"

Sheila memutuskan sambungan telfon, dia melirik Dimas yang masih tertidur pulas. Syukurlah pria itu tidak bangun karena mendengar dering ponsel tadi. Sebelum pergi, ia sempat mengganti handuk kompres nya dengan air hangat yang baru.

Sheila mengambil ransel sekolahnya yang tergeletak di lantai. Ia mematikan lampu kamar itu agar Dimas tidak merasa silau. Lalu gadis itu keluar, menutup kembali pintu rumah itu. Tak lama ia menunggu di depan, ojek online pesanannya telah tiba.

Setelah beberapa setengah jam akhirnya ia sampai dirumah, dia langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Gimana keadaan Dimas shei?" Tanya Wilona saat melihat anak gadis nya telah pulang.

"Masih demam mah"

"Mamah kira kamu sampai malam"

"Engga lah mah, yaudah Sheila ke kamar ya mau mandi, nanti malem Aldo kesini jemput shei"

"Aldo? Mau kemana?"

"Mau nugas bareng mah, kebetulan ada materi yang shei kurang ngerti"

"Ohh ya sudah"

Sheila langsung bergegas menuju kamar nya. terlihat Devina sedang sibuk dengan laptopnya, nampak nya gadis itu sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Sheila tidak menegur nya sama sekali, ia fikir akan mengganggu konsentrasi nya belajar. Sheila langsung menuju lemari pakaian nya, mencari pakaiannya yang akan ia kenakan nanti.

Waktu telah menunjukkan pukul 7 malam, Sheila telah siap dengan make tipis nya yang flawless. Ia memakai totebag nya menuruni tangga untuk berpamitan pada Wilona. Ternyata disana sudah ada ayahnya di meja makan, tumben sekali ayahnya pulang lebih awal.

"Papah kok tumben pulang cepet?" Tegur Sheila sambil menyalami tangan ayahnya.

"Cape ah lembur terus, sekali kali pulang cepet biar mamah kamu seneng" Bram meledek ke arah istri nya yang pipinya sedikit memerah.

"Awww" Sheila ikut meledek.

"Apasih kalian" Wilona terkekeh

"Udah dateng belom si Aldo?" Wilona mengalihkan pembicaraan.

"Lagi otw mah"

"Mau kemana kamu?" Bram bertanya pada putrinya.

"Mau nugas"

"Kan sudah ada Dimas"

"Dimas lagi sakit pah" Wilona menjawab.

"Ohhh, jangan kemalaman ya nanti papah kunciin"

SHEILA NATASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang