3. Undangan Kerajaan

167 38 6
                                    

Jeff memperhatikan satu persatu foto dan latar belakang gadis yang dicalonkan untuknya, sebenarnya Jeff ingin menolak, tapi ini perintah Ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Jeff memperhatikan satu persatu foto dan latar belakang gadis yang dicalonkan untuknya, sebenarnya Jeff ingin menolak, tapi ini perintah Ayahnya. Dan Jeff tau kalau apa yang Ayahnya mau, pasti ini untuk kebaikan kerajaan. Karna ini pernikahan politik, Jeff adalah Putra Mahkota, mau tidak mau, Jeff harus mau.

Bukan untuk keperluan perjodohan, namun Jeff harus mendekatinya saat pesta di istana lusa besok. Jeff membanting kertas-kertasnya, kepalanya cukup pening mengingat seharian ini dia beljar tentang hukum istana.

Jeff merebahkan tubuhnya, berharap ia bangun menjadi lelaki biasa, bukan Putra Mahkota seperti ini.

**

"Bagaimana putriku, kamu suka?" Bella memperlihatkan gaun yang baru saja sampai, dan dirancang oleh desainer terkenal di negrinya.

"Untukku?" Alice menunjuk dirinya sendiri.

"Tentu saja, tidak mungkin ibu yang menggunakannya. Nanti orang akan berpikir kalau ibu ini seumuran denganmu."

Alice memutar bola matanya, "Ibu, bukankah itu terlalu berlebihan?" Gadis itu menunjuk emas yang bertebaran dibrokat gaun itu.

Bella menatap gaun itu dan mempertimbangkannya, "Putriku, gaunmu di pesta tahun lalu bahkan lebih heboh dari ini."

"Begitu ya? Kalau begitu tidak apa." Alice akhirnya akan memakai gaun itu untuk pesta malam nanti, bukan apa-apa hanya saja ia tidak mau dicurigai oleh siapapun. Ia tidak ingin terlihat berubah dengan sangat drastis.

"Itu baru Putriku, kamu akan terlihat paling cantik dipesta. Dan Jeno akan terus memandangmu, Ibu pastikan itu."

Jeno? Memandangnya? Sepertinya itu hal mustahil, pikir Alice.

"Aku boleh mengundang temanku?"

"Teman? Putriku ternyata mempunyai teman? Wah... aku sangat terkejut. Apa yang kau maksut itu Fen?"

"Tentu saja tidak, aku mempunyai teman baru, Ibu."

"Tanyakan saja pada Jeff, dia yang mencatat tamu undangannya." Ucap Bella yang kembali bergelut pada gaun-gaun didepannya.

Alice hendak pergi tapi suara Bella menahanya, "bersikap seperti biasanya Alice, musuhmu banyak. Apa lagi Lady Emma, aku yakin dia selalu ingin merebut apa yang kamu punya. Aku tau kau sudah berubah menjadi lebih dewasa, tapi didepan musuhmu kamu harus bersikap angkuh."

**

Kepala Alice muncul dari balik pintu kamar Jeff. "Jeff, boleh aku masuk?"

Jeff tersenyum melihatnya, "kepalamu saja sudah masuk, kenapa meminta izin?" Lelaki itu terkekeh, gemas dengan perlakuan adiknya.

Alice berjalan mendekati Jeff, tangan gadis itu membawa roti selai dan segelas susu. "Aku membuatnya untukmu Jeff, ingat aku yang membuatnya sendiri." Alice menegaskan ucapannya diakhir kalimat.

My Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang