9

159 27 13
                                    

"Rose?"

Sang wanita membalikan tubuhnya, Pangeran baru saja memanggilnya, lelaki itu terlihat terkejut.

"Hng?"

"Kau? Apa yang kau lakukan di istana?"

"Ratu memanggilku." Jawabnya singkat, seolah dirinya tidak perduli dengan reaksi Jeff saat ini, menurutnya lelaki itu selalu berlebihan.

"Kau pasti mengelabuhi Ibuku ya?!"

"Jeff?" Keduanya diam saat Ratu datang menghampirinya.

"Ibu, Ibu yang memanggil Rose?"

"Tentu Jeff, Ibu memerintahkan Rose untuk tinggal di Istana."

Keduanya terkejut, fakta itu juga baru saja Rose ketahui. Ia bahkan tidak mempersiapkan apapun saat kemari.

"Ratu, bukankah itu berlebihan?" Rose bersuara.

"Tidak apa, agar dirimu lebih dekat dengan Jeff selebelum pernikahanmu nanti." Ratu mengusap tangan Rose, senyumnya lembut namun penuh intimidasi.

"P-pernikahan?" Pekik Jeff dan Rose bersamaan.

"Kenapa kalian terkejut? Bukankah pertunangan berakhir dengan pernikahan?"

Rose mengangguk kaku, tapi Jeff tidak bergerak sedikitpun.

"Bagaimana? Apa kita perlu membahas pernikahannya sekarang?"

Ini sudah gila, baru saja kemarin bertunangan tapi Ibunya sudah ingin membahas pernikahan. Ah, Jeff merasa pusing sekarang.

"Tidak! Benar kita harus melewati masa pendekatan, benar begitu Rose?" Jeff tersenyum paksa saat menatap mata Rose.

"Benar, terimakasih perhatian Ratu terhadap hubungan kami." Ucap sang gadis dan menunduk sopan.

**

"Ini tempatnya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini tempatnya?"

Alice baru saja sampai di sebuah lembah, kakinya berada diatas tanah yang sedikit basah karena dirinya berada di pinggir danau yang tenang, terlihat beberapa pohon bunga yang rendah, pohon itu juga dipenuhi bunga-bunga merah yang sedang bermekaran.

"Em, sekarang tutup matamu." Jeno menempatkan kedua telapak tangannya di atas mata Alice.

Langkah demi langkah mereka berjalan bersama.

"Hei! Aku hampir terpleset!" Alice terkejut dan langsung mengeratkan penganngan tangannya di baju milik Jeno.

"Maaf, disini sangat licin."

"Kau mengajakku kesini bukan untuk mengerjaiku kan?"

Jeno menghela nafasnya, dirinya tidak habis pikir dengan Alice. Padahal Jeno berharap sedang berada di suasana romantis saat ini, namun Alice mengacaukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang