Author POV.
Sayup-sayup Keyla membuka matanya berat, matanya menjelajah mencari dan melihat jam dinding yang tertempel pada dinding di atas meja riasnya. Waktu menunjukkan pukul 02.30 dini hari, ia berusaha membangunkan tubuhnya dan berjalan mendekati meja rias untuk merapikan penampilan nya dan mengumpulkan nyawa. Pada sebuah cermin Keyla melihat ada sebuah notes yang tertempel, segera ia mengambil notes itu dan membaca tulisan yang tertera.
'Kalau lagi sedih dan butuh pundak untuk sandaran, Lo bisa hubungi nomor gue'
-ManusiaTampan (Fadil)
Keyla tersenyum getir membaca pesan singkat itu, namun anehnya ia juga merasa senang dalam hati nya. Baru kali ini ada seseorang yang dengan berani menawarkan pundaknya untuk seorang Keyla, dan baru kali ini ada seseorang yang mengetahui masalah yang selama ini Keyla hadapi. Orang pertama itu adalah Fadil, seorang lelaki yang dengan sengaja dan secara paksa untuk bisa masuk dalam kehidupan Keyla dan berusaha mengubah kehidupan Keyla
Tangannya kembali menempelkan notes tersebut ke tempatnya dan berjalan menuju kamar mandi, ia membasuh wajah nya merasakan kesegaran air membasahi seluruh wajah. Sejenak ia bisa merasa sedikit tenang, tangannya kembali mengambil air untuk berwudhu dan melaksanakan sholat tahajud. Setelah selesai berwudhu dia segera menggelarkan sajadah menghadap kiblat dan melaksanakan sholat.
10 menit kemudian.
Usai sholat Keyla kembali merapikan sajadah dan mukena nya, lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia menatap langit-langit kamar sesekali ia juga menatap sekeliling kamarnya. Selama 17 tahun Keyla hidup dalam kesepian, tapi baru kali ini ia benar-benar merasa sepi dan sendiri air matanya jatuh begitu saja dadanya sangat sesak. Fikiran nya memutar semua memori pahit yang tersimpan di benak nya, entah sampai kapan Keyla harus terus seperti ini berpura-pura menjadi kuat padahal sebenarnya dia sama seperti perempuan lainnya yang ingin mendapatkan kasih sayang dari seorang Ibu, namun selama 17 tahun Keyla tidak bisa merasakan itu semua. Alhasil setelah lelah berpura-pura menjadi kuat, Keyla hanya bisa mengurung diri di dalam kamar yang terkunci rapat dan meratapi dirinya dengan kesedihan.
Ingin sekali ia berbaikan dan berdamai dengan Mamahnya, tapi entah kenapa hatinya masih sangat-sangat sakit bila ia kembali mengingat semua hal yang terjadi padanya sampai sekarang. Sejak kecil Keyla selalu diajarkan oleh Almarhum Papahnya untuk apapun yang terjadi Keyla harus selalu jujur pada diri sendiri dan tidak boleh berbohong, tapi jika dengan kebohongan itu bisa membuat kita jadi lebih kuat sesekali boleh kamu melakukannya. Dengan ajaran Papahnya itulah Keyla mulai sadar bahwa selama ini dirinya selalu jujur pada apa yang ia lihat, katakan, dan rasakan. Dan pada saat tertentu Keyla berusaha menutupi perasaaan yang sedang dialaminya, contohnya menutupi semua masalah yang terjadi pada semua orang terdekatnya.
Setelah melamun dan menangis dalam diam cukup lama, tanpa sadar adzan Shubuh sudah berkumandang Keyla segera beranjak mengambil wudhu dan melaksanakan sholat Shubuh. Dirinya sudah benar-benar tenang saat ini usai sholat shubuh ia berpakaian rapih untuk lari pagi keliling taman, sudah lama Keyla tidak lari pagi. Itung-itung melapas beban nya sedikit, karena dengan berlari maka fikiran kita hanya akan fokus pada satu titik yaitu, mencapai garis finish.
Sebelum memulai lari pertamanya Keyla melakukan pemanasan sedikit di depan gerbang, namun tiba-tiba saja ada seseorang yang mencolek puncaknya.
"Mau olahraga ya."
Keyla menghadap ke sumber suara, ia sedikit terkejut dan mengerutkan dahi nya, "Anak baru, ngapain lo di depan gerbang rumah gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLA'S LIFE
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang sangat membenci kehidupan nya, mengapa seperti itu?. Sebut saja namanya, KEYLANA SANDRA DWINATA. Hidupnya yang hancur membuat dirinya menjadi cuek, bahkan tidak memperdulikan keadaan di sekelilingnya. Masalah demi mas...