Pagi hari.
Setelah kemarin hari yang begitu panjang, akhirnya aku kembali pada aktivasi sehari-hari ku yaitu berangkat sekolah. Aku yakin sekalih akan banyak pertanyaan yang akan diajukan oleh Aleena karena aku tidak masuk kemarin. Tidak apalah selagi itu tidak menjuru pada hal yang menyangkut semua kejadian yang ku alami kemarin.
Jika aku reka ulang semua kejadian kemarin, tentu hal itu bisa disama kan dengan sebuah Sunset. Mengapa begitu? Bukankan Fadik bilang Sunset adalah pemandangan Indah yang memberikan kebahagiaan sebentar, sama sekali dengan kejadian kemarin bukan? Sebentar-sebentar aku merasa senang karena kedatangan Ridho lalu di akhiri dengan rasa sesak karena membahas masa lalu hidupku, lalu? Fadil mengajak ku kepantai menyaksikan Sunset yang membuatku tenang tapi setelah itu juga di akhir dengan kesedihan karena membahas masa lalu ku. Semua kebahagiaan yang aku alami hanya datang dengan waktu yang sangat singkat, lalu pergi begitu saja.
Apa yang akan terjadi lagi setelah ini?
"Lo kuat, Keyla! Lo bukan perempuan lemah. " Ucapku pada diri sendiri sembari menatap pantulan diriku yang sudah rapih pada sebuah cermin.
Aku keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menuju ruang makan, ku lihat sudah ada mba Rumi yang sedang sibuk menyiapkan sarapan di meja makan. Akan tetapi, serasa ada yang hilang pagi ini. Biasanya pagi ku akan di awali dengan drama receh yang membuatku mengingat hal-hal yang selalu ingin aku musnahkan, namun seperti nya sosok yang selalu menjadi awalan pagiku tidak ada di sini. Kemana Mamah?
"Mba, Mamah kemana?"
"Tumben nanyain ibu." Ucap Mba Rumi sembari tersenyum jahil.
"Ya... Biasanya kan dia sudah datang ke kamarku dan memulai drama receh, tapi pagi ini aku tidak lihat keberadaan nya."
"Ibu berangkat ke Paris dari semalam sama Bapak, non."
"Mulai sibuk lagi dia rupanya, baguslah."
Tanpa memperdulikan soal Mamah aku langsung duduk dan menyantap sarapan ku dengan lahap agar aku bisa langsung bergegas menuju sekolah. Selesai melahap semua sarapanku, aku berjalan keluar rumah dan ku lihat sudah ada sebuah mobil hitam yang sangat ku kenali mobil itu. Itu mobil Fadil, mau apa dia sepagi ini datang ke rumah ku?
Perlahan ku hampiri Fadil yang menungguku di depan mobilnya. "Masih pagi. Ngapain kesini?"
"Mau berangkat sekolah bareng sama lo."
"Gue gak mau."
"Tapi gue maksa."
Dengan paksa Fadil memasukkan ku kedalm mobilnya dan di sepanjang perjalanan aku hanya bisa diam mendumel dalam hati karena perlakuan Fadil. Baru saja kemarin ia berhasil membuatku menangis di depannya, sekarang dia sudah bersikap biasa-biasa saja seakan tidak terjadi hal apapun kemarin.
Sesampainya di parkiran sekolah dapat ku lihat semua murid yang berjalan memasuki area sekolah memperhatikan mobil Fadil. Aku tidak perduli dan keluar dari mobil Fadil, alhasil aku pun menjadi pusat perhatian banyak murid.
"Ayo masuk kelas."
Fadil hendak merangkulku namun aku langsung melengos pergi begitu saja, karena aku tidak mau menambah bahan perbincangan banyak murid. Di sepanjang perjalanan koridor menuju kelas Fadil selalu berusaha unruk menyamai irama langkah nya denganku, aku selalu saja mendorong nya agar berjalan di belakangku. Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian banyak orang, tentu saja itu bukan hal yang aku sukai.
Namun, seketika langkahku terhenti karena ada Ridho yang berdiri di depan ku. Sekaan ia mengahdangku untuk berhenti melanjutkan jalanku menuju kelas.
"Ridho."
"Key, ada yang mau gue bicarain. Ayo!" Ridho langsung menggenggam tanganku dan hendak menarikku pergi namun tanganku dicegah oleh tangan Fadil.
"Sorry, bro. Keyla harus masuk kelas, udah mau bel."
"Gak usah ikut campur, ini urusan gue sama Keyla."
"Bukan ikut campur, Keyla berangkat bareng gue jadi dia harus terus sama gue sampai masuk kelas."
"Apa? Serasa milikin dia banget lo, emang lo siapa Keyla! Kenal aja baru berapa hari, udah bangga banget lo bisa berangkat sekolah bareng dia." Ridho mulai emosi.
Ini suasana semakin panas. Baru saja aku merasa bersyukur karena terhindar dari drama receh yang setiap hari selalu mengawali pagiku di rumah, tapi mengapa juga harus digantikan dengan drama romansa tidak jelas seperti ini. Belum lagi semua murid matanya tertuju pada kita bertiga dan saling berbisik satu sama lain.
"Udah cukup ya!" aku melepaskan tangan mereka satu persatu. "Gini aja, gue gak akan ikut lo dho! Dan lo Fadil, gue bisa sendiri jalan ke kelas. Okeh? Bye!" detik berikutnya aku pergi meninggalkan suasana yang tidak mengenakan itu.
Kenapa juga aku harus berada pada suasana seperti itu?
Sampai didepan kelas Aleena langsung berlari menuju arahku sambil memelukku erat. Jujur saja aku bukan senang dipeluk Aleena justru aku merasa sesak seakan aku akan mati ditemoaat dapat itu juga. Lagian kenapa Aleena harus bersikap se-lebay ini? Padahal aku hanya tidak masuk selama 1 hari saja. Apa kalian juga punya teman yang sifat nya lebay seperti Aleena? Kalaupun punya fiks hidup kalian pasti ribet dan mengusahakan, seperti aku.
"Lo kemarin kenapa gak masuk? Gue kesepian tahu." Ucap Aleena dengan kondisi masih memelukku.
Dengan susah payah aku melepaskan pelukan erat Aleena."Len, lebay banget sih. Gue gak masuk sehari doang kali bukan setahun."
"Pokoknya tetep aja gue kesepian gak ada lo, gak ada yang marah-marah sama gue. "
Salah satu murid perempuan yang sangat tidak aku sukai berjalan menuju kelas yang juga aku tempati, dengan mata sinis dan senyum andalan nya ia menatapku. Aku sama sekali tidak merasa ngeri dengan tatapan itu justru aku menatap balik dirinya.
"Wah, Keyla! Selamat ya pagi ini lo udah jadi hot topik satu sekolah." Ucap murid itu memancing rasa penasaran Aleena.
"Hot topik apa maksud lo?" tanya Aleena.
"Lo gak tahu? Cewek yang ada di sebelah lo itu, jadi rebutan dua cowok ganteng di koridor sekolah."
Aleena mendekatkan bibirnya ketelinga ku, membisikkan sesuatu. "Dia ngomong apa sih?"
"Terserah lo mau ngomong apa, gue gak perduli." selanjutnya aku meninggalkan Aleena juga murid itu di depan kelas menyaksikan diriku yang berjalan memasuki kelas dan duduk di kursiku.
Aku fikir hari ini akan kembali membaik seperti dulu karena setidaknya pagiku tidak di awali dengan kehadiran mamah serta drama recehnya itu. Tapi siapa sangka aku akan di libatkan dalam drama romansa tidak jelas yang aku sendiri geli karena ikut serta menjadi tokoh utama. Setelah ini? Akan banyak berita menyebar kalau aku menajdi rebutan antara Ridho dan Fadil, ketenangan ku di sekolah pun pasti akan terganggu.
'SELAMAT MEMASUKI KISAH BARU, KEYLA' batinku menggumam.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hoamm kisah baru? Yap kisah baru dalam hidup Keyla, seperti apa?Nantikan kelanjutannya akan ada banyak kejutan di setiap chapter nya !!! Ahh masa...
Akan ku usahakan selesai kan cerita ini dengan baik, jangan lupa berikan aku semangat dengan vomment kalian :)
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLA'S LIFE
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang sangat membenci kehidupan nya, mengapa seperti itu?. Sebut saja namanya, KEYLANA SANDRA DWINATA. Hidupnya yang hancur membuat dirinya menjadi cuek, bahkan tidak memperdulikan keadaan di sekelilingnya. Masalah demi mas...