Chapter 2.

37 3 0
                                    

Bosan, satu kata yang menggambarkan keadaan ku saat ini. Belum lagi aku harus mendengarkan ocehan guru yang sedari tadi tiada hentinya, setiap kata dan pelajaran yang guru itu terangkan tidak ada satu pun yang menyangkut atau menempel di otak ku.

Rasa-rasanya aku ingin segera mengakhiri kegiatan ini, berlama-lama di dalam kelas sumpek dan panas ini membuat ku semakin tidak merasa nyaman. Namun sepertinya takdir tidak berpihak padaku, waktu berjalan begitu lambat. Aku ingin teriak dan menjerit sekeras mungkin agar bisa bebas dari sini, tempat ini seperti penjara bagi ku.

Tiba-tiba saja pintu kelas yang semula tertutup rapat itu, terbuka lebar menampakkan sosok wanita paruh baya yang berkacamata tebal, dengan seorang laki-laki di belakang nya.

"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak," ucap Bu Mega.

"Wa'alaikum salam, pagi juga Bu," ucap seluruh siswa.

"Maaf karena ibu mengganggu belajar kalian, ada yang ingin ibu sampaikan pada kalian semua."

Saat itu juga suasana pun mulai ramai namun aku tak tertarik sekali dengan keadaan itu, apalagi dengan ucapan Bu Mega.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kamu."

Dan tiba-tiba saja Aleena, teman semeja ku ini menyenggol bahu ku dan meminta diriku untuk memperhatikan.

"Ada anak baru tuh, cogan lagi. Lagi ngapain sih Lo?" Bisik Aleena pada ku.

Aku tidak menanggapi nya, dan mengalihkan pandangan ku itu ke depan melihat seperti apa anak baru itu. Tanpa di sengaja pandangan mataku bertemu, dengan mata si anak baru itu yang tanpa ku sadari ia memperhatikan ku.

Langsung saja aku alihkan pandangan ku lagi ke arah lain. Bisa aku lihat dengan samar senyum kemenangan di bibir anak baru itu meski sangat tipis.

"Hello, my name is Fadil Karan Dirgantara. I moved from Armadale High School. Ini the AUSI."

"Baiklah, Fadil kamu bisa duduk bersama Reno."

Dan kulihat sekilas dia berjalan menuju meja Reno yang bertepatan di samping meja ku. Menyadari bahwa dirinya sedang ku perhatikan ia langsung menengok pada ku dan tersenyum, sontak aku kaget dan langsung menunduk, karena merasa tertangkap basah oleh nya.

"Anak barunya, cool banget ya, Key!" Ucap Aleena.

"B aja."

###

Setelah empat jam melewati pelajaran yang super membosankan, akhirnya bell yang ku nantikan berbunyi dan mengakhiri kegiatan yang pusing itu.

Aku bukan tidak suka belajar, namun aku mau belajar ya tergantung dengan mood ku saja sepeti apa, dan hari ini memang mood ku sedang tidak enak dan tidak ingin melakukan apapun, terkecuali... Membaca novel ku dan mendengarkan musik di taman belakang sekolah. Itu lah kebiasaan ku.

"Key, mau ke kantin?" Tanya Aleena pada ku.

"Gak deh, gue mau ke taman belakang sekolah. Tapi gue titip Matcha Latte satu ya, lo anterin ke taman, okeh." Jawab ku seraya memberikan uang lima ribu rupiah pada Aleena dan bergegas pergi menuju tempat favorit ku.

Saat sampai di taman belakang sekolah, dari kejauhan aku melihat ada seseorang yang sedang tertidur dengan nyaman nya di bangku taman. Bagaimana bisa ada orang di tempat ini, secara hanya aku, Aleena dan mungkin OB sekolah yang tahu tempat ini.

Aku berjalan perlahan-lahan mendekati orang itu. Saat sudah sampai, aku menatap nya dengan menyelidik wajahnya tidak asing di ingatan ku. Ah... Ya aku ingat dengan wajah dan lekukan bibir itu dia... Si anak baru di kelas ku.

'Gimana bisa dia tahu tempat ini?' batin ku seraya menatap sekeliling dan tidak ada siapapun selain aku dan dirinya.

Aku bingung harus berbuat apa, biasanya aku langsung marah jika ada yg menempati bangku taman yang sudah menjadi tempat favorit ku ini. Aku terus menatap nya, wajahnya sangat tenang. Bagaimana bisa di saat tidur saja dia masih bisa tersenyum?.

"Jangan liat wajah gue terus," Ucap anak baru itu dan berhasil membuat ku terkejut,  bagaimana bisa dia tahu?

'Kok dia bisa tahu sih?' batinku.

"Gue gak tidur, dan gue bisa ngerasain kehadiran seseorang," Ucap si anak baru itu lagi, dan kali ini aku benar-benar heran kenapa dia bisa tahu apa yang di katakan hati ku.

Sebelah mata nya pun terbuka dan langsung terduduk, menatap ku dengan dingin. Sedangkan aku? Hanya diam dan membalas tatapan nya lebih dingin.

"Kenapa? Mau marah, tempat nya gue tempati?"

###

Holla!! Achuu come back :)

Udah chapter 2 gmn nih?  Gak gantung kan hihihi :v

Tenang masih awal jadi masih anget² hihihi

Jangan lupa vote+vomment

See you next chapter:)

KEYLA'S LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang