♊ ㅡ 22 Tentang Tantangan.

439 79 2
                                    

Pukul 15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 15.00 Vina baru saja sampai di rumahnya. Menaruh tas diatas nakas, dan segera pergi membersihkan diri. Usai beberapa menit kemudian, Vina telah berganti baju santai ala rumahan dan terlihat lebih segar.

Gadis itu memilih berbaring di atas kasurnya, bersantai ria sepertinya menyenangkan.

Vina membuka aplikasi chatting, men-scroll asal saja. Merasa tidak ada yang penting lagi, lantas Vina menekan aplikasi berlogo persegi panjang warna merah yang ditengahnya terdapat gambar segitiga terbalik warna putih.

Baru saja Vina ingin mengetik vidio yang ingin ia tonton, namun sudah ada panggilan masuk terlebih dahulu. Panggilan dari Andra, sebab itu Vina langsung saja menekan tombol hijau.

"Halo, Vin. Sudah sampai rumah?"

"Sudah dong! Makanya bisa angkat telpon Ayah," seru Vina bersemangat.

"Bagus kalau begitu. Sudah makan siang?"

"Belum, nanti aja. Aku mager turun ke bawah."

"Ya sudah kalau begitu, tapi jangan lupa untuk makan ya."

"Siap, pasti itu. Ayah disana gimana? Sudah makan? Kok bisa telpon aku, emangnya kerjaannya udah selesai?"

"Sudah makan. Ayah disini baik-baik saja, mumpung ada waktu kosong, jadi Ayah buru-buru telpon kamu, begitu."

"Ohhh, bagus deh. Ayah jangan skip makannya nanti. Btw, Ayah."

"Kenapa?"

"Bubur tadi pagi udah aku makan."

"Bagus deh. Gimana rasanya? Hambar enggak? Terus kamu panasin ulang kan buburnya?"

Vina tertawa saat mendengar deretan pertanyaan dari Andra. "Enak kok, iya dong, pasti aku panasin dulu. Tadi pagi aku enggak sempat sarapan, jadi kubawa ke sekolah buburnya."

"Alhamdulillah bagus kalau begitu. Ya sudah, Ayah tutup ya Vin. Nanti malam kalau sempat Ayah telpon lagi. Hati-hati di rumah, Assalamualaikum."

"Iya, Ayah. Waalaikumsalam."

Sambungan itu terputus, Vina menyimpan ponsel disampingnya. Lalu memejamkan mata, berusaha untuk segera tidur.

[ G E M I N I ]

Ketiga remaja laki-laki ituㅡDaren, Ragas, dan Anggaㅡbaru saja sampai di pekarangan rumah Ragas. Sore ini, mereka berniat untuk berkumpul di rumah anak laki-laki itu. Seperti kumpul anak remaja pada umumnya, hanya duduk, makan, dan bersenda gurau bersama, memang sederhana namun kesederhanaan itu yang akan mereka rindukan pada masa tua.

Ragas membuka kenop pintu rumahnya, dan serentak kedua anak laki-laki lainnya ikut mengucapkan salam.
"Assalamualaikum."

Tidak ada balasan dari dalam. "Sepi banget, Gas," ujar Angga.

GEMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang