Chapter 6 : Kegagalan

1.5K 187 46
                                    


Attack on Titan / Shingeki no Kyojin
©Hajime Isayama, WIT Studio

°°°

Captain's Hatred
©Assera Marvellyn, Feb 2021

Captain's Hatred ©Assera Marvellyn, Feb 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@pinterest photo

6. KEGAGALAN
_________________________________________

Disiang hari, Mikasa sedang berlatih dihalaman belakang markas. Beberapa prajurit yang sedang berlatih disana, tak segan-segan mengajak Mikasa untuk melatih keahlian bela diri mereka. Katanya, Mikasa hanya perlu melihat gerakan mereka dan membenarkan gerakan mereka jika ada kesalahan.

Mikasa pun menyetujuinya. Ia memperhatikan para prajurit angkatan 105 itu. Menurut Mikasa, jumlah prajurit angkatan 105 sudah banyak berkurang. Beberapa dari mereka ada yang gugur dalam melawan Titan. Ada pula yang lebih memilih untuk bersama keluarga.

Mikasa mulai berpikir. Untung saja beberapa tahun yang lalu, ia memilih untuk memasuki Pasukan Pengintai. Jika ia lebih memilih untuk menjadi bagian dari Polisi Militer, mungkin ia tak akan mendapatkan pengalaman sebanyak ini.

Mikasa terkekeh, ketika mengingat kejadian dimana ia menangis dihadapan banyak orang, ketika melihat Eren yang keluar dari tubuh Titan. Jika dipikir-pikir, itu adalah momen yang memalukan dan langka.

"Mikasa-san. Apakah gerakanku ada yang salah?"

Mikasa mengangkat alisnya. "Ah, tidak ada. Gerakan mu cukup bagus, tapi saran dari ku, gerakkan lebih cepat lagi." Katanya membuat prajurit angkatan 105 itu mengangguk.

"Hanya sampai sini?" Tanya Mikasa. Mereka mengangguk. "Baiklah, jika kalian butuh apa-apa, katakan pada Kapten Levi, jangan padaku." Mereka terkekeh mendengar ucapan Mikasa. Walaupun gadis itu mengatakannya dengan datar, tapi tetap saja itu bisa dikatakan sebagai candaan yang lucu.

Mikasa menenteng Manuver Gear nya. Ia memasuki markas melalui pintu belakang.

"Mikasa!" Mikasa menoleh dan mendapati Hanji, bersama dengan Moblit yang sepertinya sudah kelelahan karena mengikuti Hanji.

Mikasa mengangkat kedua alisnya, seolah sedang bertanya pada Hanji. "Bagaimana keadaan punggungmu?" Tanya Hanji sembari memegang punggung Mikasa. "Sudah lebih baik," Jawab Mikasa. Hanji tersenyum senang, "Ah! Berarti pengobatan dariku benar-benar berpengaruh, ya?!"

Mikasa mau tak mau mengangguk, membuat Hanji berlompat antusias. "Hanji-san! Kau bisa jatuh." Tegur Moblit. Hanji mengabaikan teguran Moblit, "Baiklah, Mikasa, nanti malam aku akan ke kamarmu, ya!"

Captain's HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang