Attack on Titan / Shingeki no Kyojin
©Hajime Isayama, WIT Studio°°°
Captain's Hatred
©Assera Marvellyn, Feb 20215. NORMAL
_________________________________________Mikasa bangun dari kasurnya. Dari tadi malam, ia tak bisa tidur dengan nyenyak. Pikirannya masih terganggu dengan kejadian kemarin sore. Ya, kalian tau kejadian apa yang menimpa Mikasa kemarin sore dengan lengkap.
Hari ini, Mikasa tak ada kegiatan lain. Biasanya, tiap tak ada kegiatan seperti sekarang, Mikasa akan berlatih hingga sore, bahkan hingga malam. Namun entah kenapa, hari ini ia sangat enggan untuk melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
Tapi, mengingat jika ia belum membersihkan diri pagi ini, ia langsung keluar dari kamarnya menuju kamar mandi yang berada di lantai bawah.
Mikasa sengaja tak melewati tangga kiri. Karena, tangga tersebut berada didepan kamar KaptennyaーLevi.
Mikasa menguap ketika melewati tangga. Cuaca hari ini sepertinya sangat cocok untuk diisi dengan latihan pedang. Tapi sayangnya, Mikasa sangat enggan untuk mengangkat pedangnya hari ini.
Tiba-tiba, langkah Mikasa terhenti ketika Hanji berhenti tepat didepannya. "Eh, Mikasa?"
Mikasa memberikan tatapan bingung. "Ya?"
"Kau kema-"
"Jangan berhenti ditengah jalan, Bodoh!"
Suara yang dikenal tegas dan pedas itu mengisi indera pendengaran Mikasa dan Hanji. Tanpa melihat sang pemilik suara, Mikasa dan Hanji pun sudah tau siapa dalang dibalik suara itu.
"Aku ingin membersihkan badanku, Hanji-san, aku permisi." Mikasa melewati Hanji dan Levi dengan wajah yang datar. Ingin sekali ia mengumpat sekeras mungkin karena sudah memilih jalur tangga satu ini. Ingin pula ia bertanya pada Levi, mengapa Kapten Pasukan Pengintai satu ini memilih jalur tangga sebelah sini?
×××
Suara keras bersamaan dengan petir yang menyambar membuat Levi menyudahi lamunannya.
Sialan. Kenapa Hanji melakukan uji coba tanpa dirinya? Pikir Levi.
Levi pun menghampiri tanah luas yang berada sedikit jauh dari markas Pasukan Pengintai. Alangkah terkejutnya Levi ketika melihat para prajurit sedang menghunuskan pedangnya kearah Titan Eren yang lagi-lagi hilang kendali. Di bahu Titan Eren pun, terdapat kedua sahabat Eren yang sepertinya sedang berusaha menyadarkan Eren.
Levi ikut menghunuskan pedangnya ketika Titan Eren memukul bagian bahunya yang digunakan Armin dan Mikasa sebagai tempat mereka berdiri. Syukurnya, Armin dan Mikasa segera bersembunyi dibalik leher Titan Eren.
Tak sengaja, mata Levi melihat Hanji yang sedang terkejut, sama seperti prajurit yang lain. Levi pun menghampiri Hanji. "Oi, Hanji. Ada apa ini sebenarnya?" Tanya Levi.
"Oh, Levi? Entahlah. Kami sedang mengobrol dan tiba-tiba saja Eren berubah menjadi Titan." Jawab Hanji. Levi menatap tajam Titan Eren yang kini sedang terdudukーakibat kakinya yang sempat ditebas oleh Mikasa. "Kenapa kau tak menebas tengkuknya saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain's Hatred
FantasyON GOING Mikasa Ackerman, nama gadis yang menjadi prajurit tingkatan pertama angkatan 104. Wajahnya yang berparas cantik, membuatnya diidam-idami oleh kaum adam. Tak sedikit yang mencuri-curi pandang padanya. Namun, tak ada yang memiliki tekad untuk...