Chapter 4 : Kesialan Bertubi-Tubi

1.5K 196 31
                                    


Attack on Titan / Shingeki no Kyojin
©Hajime Isayama, WIT Studio

°°°

Captain's Hatred
©Assera Marvellyn, Feb 2021

Captain's Hatred©Assera Marvellyn, Feb 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@pinterest photo

4. KESIALAN BERTUBI-TUBI
_________________________________________

Semua menoleh ke asal suara besar itu, bertanya-tanya tentang suara apa itu hingga membuat tanah berguncang. "Ingin meng-cek nya?" Tanya Levi, pada Hanji.

Hanji membenarkan posisi kaca matanya. "Hm, aku tidak yakin untuk menge-ceknya sekarang. Para prajurit sudah kelelahan karna energi mereka terkuras banyak. Lebih baik, kita cek nanti pagi saja ketika kembali ke markas." Ucap Hanji.

"Eh? Bukankah, kita akan kembali beberapa hari lagi?" Tanya Jekaーsalah satu prajurit angkatan 107 yang dipilih Hanji untuk mengikuti Penelitian Titan Nyonya Springer.

"Titan Nyonya Springer telah tiada. Jadi, kita akan langsung kembali besok." Penuturan Hanji membuat mereka terkejut. Bahkan, Connie yang mendengarnya sangat terpukul.

"Sekarang, kalian tidurlah." Lanjutnya. "K-komandan! Aku akan menyusul Mikasa." Hanji menatap Armin. Hanji yang melihat kekhawatiran dimata Armin, langsung mengizinkannya.

Belum sempat Armin menancapkan gas Manuver Gear miliknya, ia sudah melihat Mikasa yang datang dengan kecepatan penuh.

"Eh?"

"Komandan! Apa kau mendengar itu?!"

"Ya, kami semua mendengarnya." Jawab Hanji.

"K-kita tak ingin menge-ceknya terlebih dahulu?" Entah kenapa, Mikasa benar-benar mengkhawatirkannya. Ia merasa, jika ada yang membutuhkan pertolongannya.

"Kita akan menge-ceknya nanti pagi. Dan juga, nanti pagi kita akan pulang." Mikasa mengangguk mengerti, lalu kembali ketempatnya.

Levi memperhatikan kaki Mikasa yang terseok-seok. "Tch! Sok kuat." Cibirnya.

"Oi, Levi! Memperhatikan Mikasa, eh?" Levi menatap tajam Hanji, lalu melenggang pergi. Hanji yang melihat itu, langsung tertawa terbahak-bahak, membuat semua prajurit memperhatikannya dengan heran.

Hanji yang merasa diperhatikan, segera memberhentikan tawa nya. "Tidurlah, tidurlah." Kata Hanji, sambil mengibas-ngibas kan tangannya.

Captain's HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang