Attack on Titan / Shingeki no Kyojin
©Hajime Isayama, WIT Studio°°°
Captain's Hatred
©Assera Marvellyn, Feb 20212. MALAMNYA MIKASA
_______________________________________Mikasa dan Annie datang bersamaan ke ruang tempat mereka rapat-menyusun rencana. Hanji yang melihat bangku yang sudah penuh terisi, langsung mulai menjelaskan rencana mereka.
"Baik. Jadi, lusa kita akan melakukan penelitian terhadap Nyonya Springer. Jika ingin menuju kediaman mereka, kita perlu melewati hutan, dan itu mengambil 5 jam. Jadi, diperkirakan, kita akan berangkat jam 7 pagi dan akan tiba disana jam 12 siang. Dari pagi hingga sore, para Titan akan aktif, jadi, kita akan menggunakan Tombak petir ini lagi~"
Sebelum Hanji lanjut menjelaskan rencananya, pintu ruang rapat sudah diketuk. Semua menoleh ke arah pintu ruang rapat, dan mendapati 2 gadis sedang memegang beberapa kertas.
"E-em, maaf mengganggu, aku diperintahkan oleh Komandan Erwin untuk memberikan berkas ini kepada K-kapten Levi." Gadis itu menghampiri Levi, lalu memberikan kertas yang ia pegang ke Levi. Tak ingin melewati kesempatan, ia meneliti wajah Levi tanpa ada satu pahatan pun yang ketinggalan.
Sempurna..
"Tch! Bagaimana bisa Komandan satu itu mempercayakan berkas penting kepada orang lain." Protes Levi.
"Berisik sekali, Cebol satu ini." Gumam Mikasa, membuat seisi ruangan itu menoleh padanya. Bagaimana tidak kedengaran? Ia berguman ditengah keheningan.
"Oi, Ackerman! Berani sekali kau berbicara seperti itu. Selesai rapat, bersihkan ruangan ini!" Mikasa hanya menatapnya cuek. Sudah terbiasa ia diberi hukuman untuk membersihkan ruangan.
"Eh, kalian tidak ingin keluar?" Teguran Hanji membuat kedua gadis itu salah tingkah.
"Ah, iya, kami akan keluar."
Sesudah mereka keluar, Hanji melanjutkan penjelasannya. "Baik, aku lanjutkan." Hanji memberikan jeda beberapa detik, "Bukankah kita tidak akan bisa, untuk membawa Titan Nyonya Springer kesini? Jadi, kita akan melakukan penelitian disana bersama dengan beberapa pasukan lainnya, seperti Petra, Gunther, Oruo dan juga Mike. Kemungkinan besar, kita akan berada disana sampai beberapa hari."
Semua mengangguk. "Ah, Mikasa. Bisakah kau membawa tiga Tombak petir dikedua tanganmu?"
Mikasa menoleh kearah Hanji, dan mendapatkan Hanji yang menatapnya penuh harap. Mau tak mau, Mikasa pun mengangguk setuju.
"Eh? Berat sekali. Bukankah tanganmu-" Mikasa menyumpal mulut Sasha dengan roti yang sedang gadis itu pegang, membuat Sasha sesak napas.
"Baiklah~ Kembalilah ke kamar kalian masing-masing~!! Jangan lupa mimpi indah, ya~" Racau Hanji, membuat Levi yang melihatnya menatapnya jengah.
"Ackerman, bersihkan ruangan ini."
Mikasa hanya diam, menunggu ruangan ini hanya diisi olehnya, agar ia bisa meluncurkan aksi bersih-bersihnya.
×××
"Mikasa, bangun. Bukankah kau belum makan malam?"
Mikasa terbangun ketika suara Armin memasuki indra pendengarannya. "Armin?" Armin mengangguk lalu memberi dua roti ditangannya kepada Mikasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain's Hatred
FantasyON GOING Mikasa Ackerman, nama gadis yang menjadi prajurit tingkatan pertama angkatan 104. Wajahnya yang berparas cantik, membuatnya diidam-idami oleh kaum adam. Tak sedikit yang mencuri-curi pandang padanya. Namun, tak ada yang memiliki tekad untuk...