22 END

7.8K 601 87
                                    

"Tidak, Renjun," Jaehyun berkata tegas, "Aku punya rapat penting besok pagi."

"Ayolah," rengek Renjun manja, "Kau telah membuat aku tidur sepanjang hari. Sekarang kau harus menemaniku."

"Kau membutuhkan banyak istirahat. Demikian pula aku saat ini," Jaehyun kembali menegaskan, "Atau aku harus memperpanjang kurunganmu di sini."

"Kau telah mengurungku sepanjang hari di sini," Renjun menyilangkan tangan di depan dada dan memasang wajah cemberut, "Kau telah berjanji untuk segera melepaskanku tetapi kau terus mengurungku."

"Dengar, istriku tercinta," Jaehyun bangkit. Ia merangkum wajah Renjun dan berbicara dengan lembut seolah-olah sedang membujuk anak kecil,

"Aku tidak mau mengambil resiko apa pun. Tindakan heroikmu yang berbahaya itu telah membuat lukamu kembali terbuka. Untungnya, kau tidak memperparah lukamu. Kau masih belum sepenuhnya pulih. Sejujurnya, bila ada yang harus marah, itu adalah aku. Kau telah membuat jantungnya berhenti berdetak ketika melihatmu melompat ke dalam laut dengan kondisi yang seperti itu. Lalu kau terus membuat ulah. Terakhir, kau hampir jatuh dari beranda. Aku tidak tahu berapa nyawa yang harus kumiliki untuk tetap bisa berada di sini."

Renjun membuang wajah cemberutnya.

"Aku berjanji begitu kau membaik, aku akan membiarkanmu melakukan segala yang kauinginkan."

Renjun sama sekali tidak mau melihat Jaehyun.

Jaehyun mengeluh panjang. "Aku lelah. Aku ingin tidur." Jaehyun kembali membaringkan diri di atas tempat tidur dan menutup matanya.

"HEI!" protes Renjun, "Aku belum selesai!"

Jaehyun pura-pura tidur.

"Jaehyun!" panggil Renjun.

Jaehyun sengaja mengeluarkan dengkurannya.

Renjun kesal.

Wajah tidur Jaehyun tampak begitu damai.

Mata Renjun menatap lekat-lekat wajah tampan pria yang menjadi suaminya itu dan senyum manis merekah di bibirnya. Tangan Renjun menelusuri setiap lekukan wajah tampan itu dan mengukirnya dalam dalam di lubuk hatinya.

Renjun menyukai setiap lekukan di wajah pria yang dicintainya itu. Ketika jari-jemarinya menyentuh bibir Jaehyun, kenangan-kenangan akan cumbuan Jaehyun mengalir deras di dalam benaknya.

Renjun menyukai cara Jaehyun mencumbunya. Renjun menikmati setiap sentuhan bibir Jaehyun. Jaehyun sungguh pandai dalam hal ini, Renjun harus mengakui itu dan ia pun menyukainya.

Jaehyum benar benar tahu bagaimana mencumbunya.

Renjun menyukai segala yang berhubungan dengan Jaehyun.

Renjun suka mendengar pria itu berbicara baik ketika ia sedang gembira, marah ataupun kesal.

Renjun suka melihat pria itu berjalan mendekatinya.

Renjun suka melihat pria itu kewalahan menghadapi sikap keras kepalanya.

Renjun suka cara pria itu menatapnya.

QUEEN OF CHOICE [JAEREN REMAKE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang