Galaksi, Senja & Langit

PART 06🌠

Jangan lupa vote and commentnya yaa^^
.
.
.
.
.
Happy reading guys✨
🦌🦌🦌

Tak terasa Sudah satu minggu ayah, bunda, dan kakaknya berada disini. Dan hari ini mereka akan kembali lagi ke luar negeri. Mereka sudah berangakt sekitar 5 menit yang lalu.

Jika kalian bertanya apakah senja mengantarkan mereka ke bandara, jawabanya tidak. Dia saja tidak tau kalau mereka hari ini akan melakukan penerbangan. Bahkan saat mereka pergi, tidak ada satupun dari mereka yang berpamitan dengan senja. Dia sudah terbiasa seperti itu. Semua karena sebuah kejadian 12 tahun yang lalu.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, namun senja sama sekali belum beranjak dari tempat tiduranya. Hari minggu adalah hari untuk bermalas-malasan. Bahkan ia juga belum mandi. Namanya juga hari untuk bermalas-malasan, mandi pun ia juga malas. Ia hanya tiduran sambil memainkan ponselnya. Ia sedang menscrol aplikasi instagram, saat sedang asik-asikya tiba-tiba saja ada nontifikasi yang masuk dari aplikasi linenya.

Line

Langitra_
Bangun wooiii
bangunnnn
Bangunn
Bangun!!!!
Bangun njaaa!
Udh siang wooii!

Iisshh! Apaan sih lo!

Bru bngun kan lo?

Ga

Keyboard lo sariawan?

Hm

Gw mau ke rmh lo

Y

Dasar jubaedah!!
😒😤

Dan setelahnya ia membaca pesan dari langit, tak berniat untuk membalasnya. ia terkekeh pelan, ia suka melihat langit kesal.

"liat aja, Pasti nanti sampe sini mulutnya langsung ngebacot, nyuruh gue mandi" tebaknya. "Biarin aja lah" ucapnya lagi, lalu ia memainkan ponselnya kembali.

15 menit berlalu.....

Brakkk....

Tiba-tiba pintu kamar terbuka cukup keras. "Ck, kebiasaan banget sih lo!" kesal senja pada langit yang masuk ke dalam kamarnya dengan seenak jidat. Sedangkan sang pelaku hanya cengegesan tak jelas. "hehe sorry" ucap langit, lalu merebahkan badanya tepat disamping senja.

"Bau banget sih lo" ucap langit, menutup hidungnya. Benar saja kan dugaan senja tadi.

"Ketek lu tuh yang bauk".

"Enak aja, ketek gue wangi ya, coba sini lo" ucap langit, mendekat pada senja, lalu menjepit kepalanya di sela-sela ketiaknya.

"Langit ihh bauu!".

"Lepasin ihhh, bisa pingsan gue!".

"Langitttt jorok ihh, sumpah lo ya, lepasin" ucap senja berusaha melepaskan diri dengan sekuat tenaganya. Dan akhirnya ia bisa terlepas juga, dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Bau jigong tau ngga!" kesal senja, lalu memukul langit dengan gulingnya. Langit yang tak mau kalah pun juga ikut mengambil guling yang berada di sisi kasur. Dan terjadilah perang guling disana. Kamarnya pun sudah acak-acakan, selimut yang tadinya rapi, sekarang menjadi acak-acakan, bantalnya pun sudah berada di lantai.
Hingga.....