PART 08🌠

14 4 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca
Jangan lupa tinggalkan comment juga..
.
.
.
.
.
H   A  P  P  Y    R  E  A  D  I  N  G
🐎🐎🐎

"Suara itu......"

Ia sangat mengenali suara itu. Apakah suara itu nyata? Atau hanya halusinasinya saja?

"Kenalin, nama gue galaksi mahisa arganta, gue pindahan dari singapura".

Deg....

Apakah pendengaran senja sedang bermasalah?
Lalu senja mendongkrakkan kepalanya, menatap cowok di depan sana, tiba-tiba saja tubuhnya menjadi kaku.
Tolong, siapapun, bangunkan senja! Apakah ia hanya bermimpi?

"Apakah ada yang mau ditanyakan?" tanya bu ida pada semua siswa.

"Status lo apa?"

"Bagi id line"

"Udah punya pacar belum?"

"Minta nomer wa"

"Sa, cubit gue" ucap senja, masih menatap cowok yang berdiri di depan kelas sana.

"Ha?" bingung tissa.

"Cubit gue budek" ucapnya lagi, tanpa mengalihkan tatapnya.

"Auwww, sakit bego" ringis senja, mengusap lengannya.

"Tadi kan lo nyuruh gue nyubit".

Tissa, gadis itu tidak tahu menahu tentang galaksi, sebab ia tak pernah menceritakanya pada tissa.

"Sudah sudah, kenalanya dilanjut nanti" ucap bu ida.

Sungguh, ia sedang tidak bermimpi kan? Dan seketika tatapan mereka bertemu dalam hitungan detik, sebab cowok didepan sana mengalihkan perhatiannya.

Tanpa mereka semua sadari, didepan sana, cowok yang bernama galaksi sedang menahan senyumnya, melihat reaksi gadis yang selama ini ia rindukan.

"Baiklah, silahkan kamu bisa duduk dengan raka, dibelakang sana".

"Baik buk, permisi" Ucapnya sopan, lalu ia berjalan ke arah mejanya yang berada di belakang sana.

Senja, gadis itu masih saja menatap galaksi yang sedang berjalan. Senja dan galaksi, mereka duduk satu baris.

"Gaga" ucap senja pelan saat galaksi melewatinya. Ia berharap bahwa galaksi akan meresponya. Namun itu hanya harapanya saja, kenyataanya, cowok itu berjalan begitu saja. Lalu ia memutar kepalanya, melihat galaksi di belakang sana yang sudah mendudukan dirinya disamping raka.

"Gue ngga salah kan? Dia gaga?" batinnya dengan sendu.

"Senja, lo kenapa sih?" tanya tissa bingung. "Lo kenapa liatin tu anak baru terus?" tanyanya lagi.

"Ha, engga kok, ngga papa".

Senja sama sekali tak fokus mengikuti pelajaran, memang raganya ada didalam kelas, tapi pikiranya, sama sekali tak berada di dalam kelas. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi kepala cantiknya itu.

Dan tissa yang berada disampingya itu menyadari ada yang berbeda dari senja setelah ada anak baru itu. Sendari tadi ia melihat senja sedang melamun.

"Senja, jangan ngelamun, ntar lo kesambet".

"Engga kok, gue ngga ngelamun" jawabnya, membuang nafas dengan perlahan.

"Lagi ada masalah?".

"Engga sa" jawab senja seadanya.

Galaksi, Senja & LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang