Dahyun saat ini berada di mobil Taehyung. Gadis itu begitu fokus membaca novel yang Taehyung berikan kepadanya seminggu yang lalu.
"Kau menyukainya?" Tanya Taehyung sambil terus menyetir mobil.Dahyun mengangguk, bibirnya menyunggingkan senyuman manis yang membuat Taehyung ikut tersenyum tipis.
"Tentu. Tapi aku tak terlalu suka jalan ceritanya. Ini sedikit menyeramkan." Ungkap dahyun lalu menatap Taehyung yang terlihat fokus menyetir, ntah kemana pemuda itu akan membawanya kali ini."Kenapa?" Taehyung melirik sekilas. Kaki nya menginjakkan gas dengan perlahan hingga menambah kecepatan mobil yang mereka kendarai.
"Karena pemeran gadis di buku ini sengaja dibuat terjebak oleh pemuda yang terobsesi dengannya. Rela membunuh dengan alibi melindungi si gadis ini." Balas dahyun namun gadis itu tak sadar bahwa saat ini Taehyung sedang menyeringai.
"Seperti kehidupan ku," tambah dahyun di akhir dengan pelan.
Perlahan mata dahyun terbelalak, ia menatap Taehyung perlahan."Tae, kau membawa ku kemana?" Tanya dahyun hati-hati.
"Kemana pun, hingga tak akan ada orang yang bisa menemukan mu." Balas Taehyung. Dahyun mulai ketakutan ketika Taehyung menatap nya dengan tatapan tajam yang mengerikan.
"Kau pikir aku bodoh kalau saat ini kau sedang menyukai Minho sialan itu? Tidak dahyun. Aku hanya pura-pura tidak tau, dan kau pikir aku akan membiarkan laki-laki sialan itu mengambilmu dari ku? Tentu saja tidak. Sebelum dia mengambil mu, aku yang terlebih dahulu mengambil nyawanya."
Isakan dahyun mulai memenuhi mobil Taehyung, gelengan Dahyun bahkan tak menjadi arti apapun.
"Tidak, Tae, kumohon jangan lakukan. Minho... Minho tak melakukan apapun. Kumohon jangan bunuh dia, dia tak bersalah" mohon dahyun namun tak digubris oleh Taehyung.Taehyung memberhentikan mobilnya di sebuah rumah besar yang jalannya penuh akan pohon yang lebat dan besar. Rumah itu berdiri diantara hujan yang ada di jalan.
Taehyung keluar, lalu membuka pintu mobil tempat dahyun, memaksa gadis itu keluar bahkan menyeretnya untuk masuk.
"Jika hati mu tak bisa kumiliki secara halus, maka diri mu akan kumiliki secara paksa. Hati mu kau berikan kepada orang lain, sedangkan tubuhmu akulah yang akan memiliki nya." Ujar Taehyung. Dahyun meronta, memohon untuk di lepaskan.Ia tidak bodoh akan kalimat yang Taehyung ucapkan barusan. Kalimat yang menyatakan kalau Taehyung akan merenggut dirinya secara paksa.
"Tidak Tae, kumohon. Jangan gila! Lepaskan aku! Tae, hiks.. kumohon! Jangan"
Taehyung tak menghiraukan. Ia terus menarik Dahyun dan membawa dahyun masuk kedalam rumah besar tersebut. Membawanya kedalam sebuah kamar yang besar lalu menghempaskan tubuh mungil dahyun di atas kasur king size itu.
Meraih rantai yang memang sudah terpasang diantara kepala ranjang. Taehyung merantai tangan Dahyun. Tak peduli dengan dahyun yang menangis dan meraung hingga tangan gadis itu terluka.
"Kumohon, hiks.. jangan lakukan." Dahyun menatap Taehyung dengan tatapan sendunya, air matanya tak bisa berhenti. Hatinya begitu sakit saat tau Taehyung lah yang membuat dirinya kehilangan mental yang sehat.
"Kenapa? Bukankah ini menyenangkan? Hanya ada kau dan aku, lalu kehidupan kita yang akan bahagia." Taehyung membelai wajah dahyun, tersenyum lebar memamerkan senyum kotaknya.
"Ah, aku lupa, kau tidak mencintai ku, kau mencintai pria sialan itu. Dan disini hanya aku lah yang mencintai mu." Taehyung berujar dengan nada yang dibuat sedih, wajahnya berubah memelas. Membuat dahyun memundurkan wajahnya karena takut.
"Harus ku apakan? Membunuh mereka terlebih dahulu, atau membuat mu menjadi milik ku terlebih dahulu? Bukankah ini permainan yang menyenangkan?"
Taehyung bangkit, ia mulai melepas pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Other Personality [KTH ft KDH]✔️
Novela JuvenilMeskipun udh tamat, Jan lupa tetap vote ya Teriakan mu, tangisan mu, rasa keputus-asaan akan dirimu, membuat ku berkali-kali jatuh cinta kepada mu. Kau berteriak dengan histeris disaat begitu banyak orang yang ingin menolong mu, tapi kau merangkak...