Perbuatan yang Taehyung lakukan kepada Nancy tempo lalu, tumbuh menjadi rasa trauma yang mendalam terhadap sesuatu tertentu.
Nancy bahkan sering berteriak dikala ia melihat suster datang untuk memberinya obat atau sekedar mengecek tentang perkembangan dirinya. Tentu hal itu membuat para perawat kewalahan untuk menenanginya.
Dan karena itu pula, psikis Nancy mulai terguncang. Sering kali Nancy menangis pilu dengan menggunakan kata permintaan maaf atas perbuatannya.
Kata yang tak lain yang sering terlontar adalah, 'Maaf, Tae, sungguh, aku minta maaf telah membully Dahyun. Aku mohon jangan hukum aku. Aku menyesal.'
Melihat kekacauan yang Nancy sebabkan membuat para dokter maupun perawat memberinya suntikan obat penenang, barulah setelah itu ia akan tenang secara perlahan.
•••
Kabar tentang Nancy yang dirawat dirumah sakit perlahan mulai tersebar. Gosip tentang Nancy yang di bantai oleh seseorang membuat beberapa orang menebak-nebak siapa pelaku dibalik dalang semua ini.
Rose terkekeh, membuat Minho, Jennie, jisoo, dan Lisa menatap kearah rose dengan tatapan bingung.
"Ada apa?" Tanya Minho, mereka semua saat ini sedang berkumpul di markas milik Jennie CS.
Rose menggeleng pelan, ia tersenyum tipis seraya memainkan hp nya.
"Kau ingat perkataan ku tempo hari? Tentang aku yang bilang 'besok akan ada berita yang menghebohkan' ya ku akui kata 'besok' ternyata salah, tapi berita yang menghebohkan merupakan sesuatu kebenaran, bukan begitu?"Mendengar penuturan dari gadis keturunan Ameriks itu, sontak membuat mereka kembali mengingat perkataan Rose saat insiden Dahyun yang disiram secara sengaja oleh Nancy.
"Tentu saja kami ingat." Balas Jennie yang di angguki oleh semuanya.
"Lalu, apa yang akan terjadi setelah ini?" Tanya Lisa dengan menopang dagunya.
Sedangkan Minho yang mendengar pertanyaan Lisa terkekeh dan mengundang tatapan bertanya dari keempat gadis tersebut.
"Ada apa?" Tanya Jennie bingung.
"Menurut kalian, apa jadinya jika Vidio kejahat tersebut tersebar? Dan bagaimana reaksi orang-orang saat tahu pelakunya tersebut adalah seorang Kim Taehyung? Lalu bayangkan, bagaimana reaksi Dahyun saat tahu Taehyung berbuat hal sekeji itu?"
Rose menyipitkan matanya seraya menatap tajam kearah Minho, "Kau merencanakan sesuatu?"
Dan anggukan Minho menjadi jawabannya.
"Apa yang kau rencanakan?" Kali ini jisoo bertanya, ia menyandarkan punggungnya di kursi seraya mengamati sekitar.
"Ku pikir aku dapat meminta bantuan dari hacker untuk mengetahui apakah mereka dapat mencari atau tidak untuk menemukan Vidio tersebut. Dan untuk Dahyun, semakin cepat ia mengetahui akan kebenaran dari seorang Taehyung, akan semakin mudah untuk menyelamatkan nya."
Sontak saja mereka semua mengangguk setuju.
"Apa yang kau rencanakan kali ini?"Tersenyum miring, Minho menatap mereka satu persatu.
"Seperti kata ku tadi, aku akan menemui seorang hacker untuk meminta bantuan, lalu jika aku menemukan Vidio itu aku akan membaginya secara luas, tak hanya di sekolah, tapi di seluruh penjuru kota. Dengan begitu Taehyung akan menjadi buronan polisi karena tindakan penganiayaan terhadap seorang wanita. Dan Dahyun, tentu saja Taehyung akan berpisah walau aku tak yakin, karena ku pikir seorang psikopat memiliki berbagai macam cara untuk kabur."Lisa berdehem, ia memajukan tubuh nya guna menghilangkan pegal,
"Dan untuk Dahyun, jika ia sudah melihat rekaman itu otomatis ia akan mengerti kalau Taehyung adalah orang berbahaya. Lalu, bagaimana dengan penyembuhan penyakit mental pada Dahyun?" Tanya Lisa.Minho terlihat berfikir, ia kemudian tersenyum dengan lembut seraya menatap teduh kearah depan, "Untuk Dahyun, aku akan membawanya keluar dari kota ini. Dengan membawanya keluar aku yakin, pasti ada waktu peluang untuk menyembuhkan dirinya. Melakukan terapi dan konsultasi tidak lah cukup bukan? Ia juga butuh hiburan, maka dari itu aku akan mengajaknya untuk sekalian liburan."
Keempat gadis itu tersenyum, merasa terharu dan kagum.
"Kau benar-benar jatuh cinta pada nya heh?" Goda Jennie yang mendapat gelak tawa dari semua karena melihat wajah Minho yang memerah malu.•••
Hyunjin duduk di bawah pohon yang berada di belakang taman milik sekolah. Wajahnya terlihat lesu, ntah apa yang ia pikirkan hingga membuatnya terlihat seperti banyak menanggung beban.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Felix, ia mengambil tempat duduk di samping Hyunjin.
"Ntahlah, aku hanya mencoba mengenyahkan pikiran yang menggangguku akhir-akhir ini." Balasnya dengan mengendikan bahu.
Punggung miliknya ia sandarkan di batang pohon itu, bibirnya mengeluarkan suara helaan nafas yang terdengar berat. Felix menoleh, ia melihat wajah Hyunjin yang sepertinya begitu tertekan.
"Kau bisa berbagi cerita dengan ku jika kau sedang ada masalah."
Menolehkan kepalanya seraya menatap Felix dengan tatapan sayu.Bibirnya bergetar, rasanya dadanya sesak saat mengingat dirinya berbuat hal keji yang tak pernah ia bayangkan.
"Ada apa? Apa masalah mu begitu berat?" Lagi-lagi Felix bertanya, ia masih sabar menunggu sahabatnya itu untuk bicara.Sedangkan Hyunjin, ingin sekali ia mengatakan 'iya' namun entah kenap bibirnya seolah-olah kelu untuk mengatakan kata tersebut.
Menghela nafas, Felix menepuk pundak Hyunjin tanda memberi semangat, "Jika kau tak siap untuk bercerita itu tak apa, tapi jika kau siap aku akan selalu ada untuk mendengar mu." Ujar Felix.
Mendengar itu air mata Hyunjin keluar, dadanya terlalu sesak untuk menampung rasa menyakitkan yang menyiksa relung hatinya.
"Ak-aku, sejujurnya aku merasa bersalah. Aku tak pernah berfikir akan terjun terlalu jauh dalam dunia keji ini. Ku akui aku memang menyukai hal ekstrem, tapi bukan bearti aku ingin menyiksa orang tersebut hingga berakhir gila apa lagi ada niat untuk membantu hal bejad seperti itu, tapi sungguh, aku benar-benar tak berfikir bahwa aku akan melakukan hal tersebut."
Felix mendengarkan Hyunjin yang mulai bercerita, dapat ia lihat kalau sesekali nafas Hyunjin seperti tersengal seakan menahan tangisnya.
"Aku bahkan tak pernah berfikir kalau Taehyung akan menyiksa Nancy dengan kejamnya. Melihat nancy yang menangis dengan pilu membuat hati ku sedih. Se brengsek apapun, aku tetaplah manusia yang mempunyai rasa simpati dan empati. Aku tak tahu aku harus berbuat apa sekarang, saat aku menemui nancy untuk meminta maaf, ia justru berteriak ketakutan, dan itu membuat ku sakit. Katakan kepada ku, apa yang harus ku buat? Aku tak ingin setelah ini ada lagi korban yang akan jatuh karena ulah keji nya."
Dari sini Felix mengerti bahwa saat ini Hyunjin sedang menyesali perbuatannya. Ingin ia berkata bahwa sejujurnya kau dapat mencegah di kala itu, tapi Felix tahu, itu hanya akan menambah rasa penyesalan pada Hyunjin.
Air mata Hyunjin luluh, Isak tangis nya mulai terdengar walau tak begitu besar. Felix dapat merasakan apa yang sahabatnya itu rasakan sekarang.
Rasa penyesalan yang menghinggap dan menggerogoti dirinya, membuat dirinya terlihat frustasi.
Namun, tanpa mereka tahu seseorang telah mendengar pembicaraan mereka. Sosok itu berdiri tak jauh dari tempat mereka duduk.
"Peluang yang bagus, kau memberiku ide untuk sesuatu yang harus ku lakukan."
TBC
Maaf ya lama update, benar2 kagak ada ide, tapi seperti yg gua bilang, gua bakal usaha untuk lanjutin semuanya.
Koment dan vote jangan lupa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Other Personality [KTH ft KDH]✔️
Fiksi RemajaMeskipun udh tamat, Jan lupa tetap vote ya Teriakan mu, tangisan mu, rasa keputus-asaan akan dirimu, membuat ku berkali-kali jatuh cinta kepada mu. Kau berteriak dengan histeris disaat begitu banyak orang yang ingin menolong mu, tapi kau merangkak...