Keesokan harinya, aku bangun di pagi hari dan bersiap pergi untuk ke sekolah. Aku memakai seragam sekolah dan beserta semua perlengkapan lalu diantar ke sekolah oleh supir. Setelah sampai, aku keluar dari mobil dan banyak siswa melihat kearah ku. Aku pun tersenyum kepada mereka dan pesona ku pun akhirnya bekerja. Para gadis menjadi heboh sedangkan para pria melihat ku dengan tatapan iri. Aku pun berjalan ke salah satu gadis yang ada.
Arthur: Halo gadis, bisa kah kau menunjukkan arah menuju ruangan kepala sekolah?
Gadis tersebut dengan terbata bata mengatakan arah ruangan kepala sekolah sambil melihat kearah bawah karena sepertinya dia sangat malu melihat wajahku.
Arthur: Terimakasih atas bantuannya.
Gadis: Ti- tidak masalah.
Aku pun meninggalkan gadis tersebut dan pergi menuju ruangan kepala sekolah. Aku pun masuk ke dalam ruangan tersebut dan melihat kepala sekolah.
Arthur: Selamat pagi, pak kepala sekolah.
Aku pun membungkuk kan badanku untuk memberi hormat kepadanya.
Kepala sekolah: Jadi kau adalah anak yang di rawat oleh Alfred. Aku tidak akan banyak basa basi lagi. Ini jadwal kelas mu.
Setelah itu aku menerimanya dan permisi kepada sang kepala sekolah.
Aku melihat jadwal kelasku dan langsung pergi menuju kelas.Saat aku berada di depan kelas, aku langsung mengetuk pintunya. Sang guru pun membukakan pintu padaku.
Guru: Oh, bukan kah kau murid baru yang dibicarakan oleh kepala sekolah?
Arthur: Ya, itu benar.
Guru: Baiklah, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu.
Aku pun masuk ke dalam kelas dan berdiri di samping meja guru.
Arthur: Perkenalkan, Namaku Arthur Pendragon. Aku berasal dari Inggris, aku pindah kesini untuk suatu alasan tertentu. Mungkin itu saja dulu yang bisa ku Beritahu. Sisanya, Mungkin kalian bisa bertanya lagi nanti karena aku tidak ingin mengganggu pelajaran.
Guru: Baiklah kalau begitu Arthur. Kamu duduk di sebelah Nyonya Tohsaka.
Aku pun duduk disebelah bangku Rin. aku tersenyum padanya dan dia langsung memalingkan wajahnya. Sepertinya dia masih kesal dengan yang kemarin. Guru tersebut meminta Rin untuk meminjamkan bukunya untuk sementara waktu. Dia akhirnya terpaksa meminjamkan bukunya.
Arthur: Terimakasih.
Rin: Terserah...
Aish, gadis ini kenapa tiba-tiba dingin sekali padaku. Padahal aku cuma menggodanya sedikit kemarin. Yasudah lah, tidak perlu dipikirkan lebih jauh lagi. Aku pun tersenyum masam padanya. Gadis gadis disekitar entah kenapa memberi mata permusuhan kepada Rin. Apa mereka cemburu?
Aku pun mengambil buku yang berada di tasku. Dan mencatat semua yang dijelaskan oleh sang guru. Setelah kelas selesai, aku pun mencatat semua yang ada di buku milik Rin. Tetapi setelah beberapa menit menulis, tiba tiba banyak gadis berada di depan mejaku. Mereka pun menanyakan pertanyaan ala FansGirl. Aku pun menjawab pertanyaan mereka dengan sabar. Sampai akhirnya, aku membuat alasan aku ingin pergi makan. Mereka akhirnya memberikan jalan. Dan aku pun membawa makanan yang berada di tasku.
Aku pun berjalan menuju tempat yang sepi. Setelah itu aku mulai memakan bekalku sembari mencatat buku milik Rin. Tiba-tiba, seseorang atau lebih tepatnya Rin datang menghampiri tempat ku. Dia masih belum menyadari ku sampai dia berada di depan ku.
Rin: Hei! Apa yang kau lakukan disini!
Arthur: Disini sangat sepi, jadi aku kesini untuk menghindari kerumunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perang Cawan Suci (Fate Series)(3)
FanfictionSetelah meninggalkan dunia BNHA. Arthur dikirim ke dunia lain lagi. Satu hal yang pasti dia berada di Jepang. dia bangun di sebuah Padang rumput dengan badan umur 15 tahun lagi seperti saat dia direinkarnasi kan seperti dulu. dia pun akhirnya membua...