(13)

54 7 2
                                    

Di London

"Nona muda, hujan sudah reda"

"Iya, sebentar lagi"ucap seorang gadis sambil meminum kembali coklat hangat di depannya.

Yup, dia Akaashi Yuki. Adik dari Akaashi Keiji dan Akaashi Taki. Yuki tinggal di London sejak dia sadar dari koma 4 tahun lalu.

Jika keiji melakukan tugas lapangan, maka Yuki yang melakukan tugas di balik layar. Meski baru 12 tahun, tapi otaknya jangan ditanya. Yuki sudah bisa disetarakan dengan anak Kuliahan dan pandai dalam mengurus perusahaan. Jangan lupa dia juga masih menyimpan dendam kepada orang yang membuatnya menjadi putri tidur dadakan selama 3 tahun.

Setelah meminum tetesan terakhir dari coklat panas itu, Yuki pun kembali ke apartemen yang diberikan oleh Keiji kepadanya.

Di sela sela perjalanan ponselnya bergetar dan menampilkan nama "my brother ❤️" di layar handphone nya. Tanpa menunggu, Yuki pun langsung mengangkat nya

"Hallo,Yuki "

"Halo juga niichan, ada apa?"

"Hanya ingin menanyakan kabar, dan oh yah tolong urus beberapa berkas ya? Sudah kukirim ke email mu kok"

"Lagi? Hanya itu saja? "

"Hati hati, waktunya sudah dekat. Mereka bisa datang kapan saja. Jangan lupa kenapa kau tinggal di sana"

"Haaah, baiklah baiklah. Niichan juga jaga kesehatan,oke? Sampaikan salam ku juga pada Taki"

"Hmm"

Lalu terdengar bunyi sambungan terpurus. Yuki pun kembali melangkahkan kakinya menuju apartemennya.Sesampainya di apartemen, Yuki disambut oleh tugas tugas dari kakaknya

'satu, dua,tiga- akh'

"Kenapa niichan memberiku banyak sekali pekerjaan??"

Meski menggerutu, Yuki tetap mengerjakan laporan demi laporan dan berkas demi berkas sampai akhirnya tiba di dokumen terakhir. Senyum Yuki merekah saat tau dokumen apa itu.

'RENCANA AKHIR'

***

Pintu utama mansion terbuka memperlihatkan seorang laki laki berjas hitam sambil menarik kopernya.

"NIICHAN!!!!" Teriak Taki sambil berhamburan ke pelukan kakak tersayang nya. Beruntung keiji sudah bersiap, kan gk lucu kalau dia jatuh ketiban Taki di depan bodyguard nya.

"Pelan pelan Taki. Kamu apa kabar?" Tanya Keiji

"Baik dong," jawab Taki sambil mempererat pelukannya kepada keiji

Keiji mengangkat Taki ke dalam gendongannya, lalu melangkahkan kakinya masuk ke ruang keluarga. Jangan salah ya kalian meskipun Taki udah gede,tapi karena udah jarang ketemu sama kakaknya jadi boleh dong manja manja?

Sesampainya di sana, keiji menaruh Taki di sofa dan duduk disebelahnya. Mereka berdua saling bercerita melepas rindu sambil terkadang tertawa karena tingkah absurd Taki.

"Nee, niichan. Yuki kapan pulangnya?" Tanya Taki di sela sela percakapan mereka

"Sebentar lagi, nanti dia pasti pulang kok. Atau kamu mau nengok Yuki ke sana? Kebetulan niichan juga akan ada kerjaan di cabang di sana"usul Keiji

Mata Taki berbinar mendengar hal itu. Tanpa berpikir lagi, dia langsung mengiyakan usulan keiji. Dia benar benar rindu dengan adiknya itu. Mereka pun langsung bersiap mengemas pakaian selama di sana.

Tepat pukul 5 sore mereka sampai di bandara dengan Taki yg tertidur di gendongan Keiji.

"Taki, ayo bangun" kata Keiji sambil memanggil sedikit kepala Taki

"Hoaaaaam, sudah sampai?" Tanya Taki sambil mengusap matanya

"Sudah,kok ayo bangun" jawab keiji

Setelah Taki sadar dari tidurnya, mereka langsung menaiki mobil menuju apartemen Yuki. Selama perjalanan Taki tidak berhenti berhenti bercerita dan mengungkapkan betapa tidak sabar nya dia bertemu kembali dengan kembarannya.

Pukul 7 malam mereka sampai di depan pintu apartemen Yuki. Tanpa perlu mengetuk atau menekan bel, keiji masuk ke dalam diikuti Taki. Taki langsung berlarian mencari Yuki, hingga sampai di dalam kamar berwarna hijau toska yg memperlihatkan seorang gadis yg tertidur di atas beberapa tumpuk kertas kertas yg Taki sendiri tidak mengerti. Yang Taki tau, Yuki pasti kelelahan dan berakhir tertidur saat tengah bekerja.

Taki lalu mengambil selimut dan menyelimuti punggung Yuki dengan lembut sambil berbisik

"Kamu sudah berjuang keras, terima kasih ya"

Taki mengecup singkat kepala Yuki lalu berjalan ke arah dapur tempat keiji yg sedang memasak makan malam.

"Niichan masak apa?"tanya Taki sambil berdiri di samping keiji

"Niichan tidak memasak, hanya menghangatkan masakan Yuki" kata Keiji sambil mengaduk sup di panci

"Oh" Taki pun langsung mengambil tempat duduk di depan meja makan dan makan dengan khidmat.

***

Matahari sudah terbit dan suhu susah menghangat. Yuki yg sebenarnya masih mengantuk dikagetkan dengan tangan yg melingkar di pinggangnya. Seingatnya dia tertidur di meja kerjanya,kenapa sekarang dia bisa di kasur? Bahkan seseorang tengah memeluknya.

Dengan perlahan dan cekatan Yuki mengambil pistol di selipan kasur dan dinding lalu menarik tangan misterius itu, lalu ditekuk dan dengan cepat Yuki menduduki kepalanya sambil tangan yg sebelah menodong pistol itu tepat di samping kepalanya.

Betapa terkejutnya melihat wajah yg ia todong adalah milik kembaran tersayang nya. Tidak berbeda jauh dengan Taki yg ikut terkejut saat merasakan tangannya dipelintir dan kepalanya bersentuhan dengan bibir pistol.

Kini giliran Taki yg refleks menepis tangan Yuki sampai pistol itu terpental berbentur dengan dinding.

"Heh. Mentang mentang punya pistol, sembarang orang kena todong" omel Taki saat tau Yuki yg menodongnya.

Yuki yg tidak terima pun langsung membalas " Baru ketemu udah berulah, ngajak berantem"

"Kan kamu yg berulah pakai Acra nodong segala, kok malah aku sih?!!"

"Kalau kamu gk ngagetin pakai tidur bareng aku kan gk mungkin aku kaget"

Akhirnya acara ribut pagi pagi yg sudah lama Hiatus pun kembali terdengar. Keiji hanya diam saja di depan pintu ambil mendengarkan. Dia tau kalau ribut dan berdebat adalah cara adik adiknya untuk mengungkap rasa rindunya.

Yuuuhuu!!!!

Ada yg kangen????

Jangan lupa vote ya

Maaf kalau agak gk nyambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Have Little Brother And Little Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang