I Have Little Brother And Little Sister?

(1)

Hari ini adalah hari yg biasa

Pengennya sih bilang gitu, tapi melihat ada dua anak kecil yg sedang berbincang bersama anggota voli,kurasa ini bukan hari biasa

#flasback

Sekarang sudah jam 9 malam dan aku masih berada di gym. Awalnya keadaan gym biasa saja hingga-

"AKAASHIII HEY HEY HEY"

"Ada apa bokuto san" padahal sudah malam tapi rasanya energi bokuto belum habis juga

Mataku membelak ketika melihat ada dua anak kecil yg digendong di tangan dan kepalanya

"Oniichan!!" teriak anak kecil itu berusaha turun dari dekapan bokuto sambil menangis ketakutan

Aku cukup penasaran sih apa yg sudah dilakukan bokuto san hingga dia menangis, tapi-

"Kei nii !! Taki kangen " Kata yg satunya sambil berlari ke arah ku

' Tunggu dulu, itu-'

"Taki?! Yuki?!" Akupun memeluk erat mereka sambil melepas rindu

#flasback off

******

Author POV

"Wow,jadi akaashi punya dua orang adik?"tanya salah satu anggota klub memastikan

"Seperti yg kau lihat"

Mereka masih betah melihat pemandangan akaashi memeluk adik adiknya

Tiba tiba akashi melepas pelukannya dan membalik tubuh adiknya menghadap teman temannya

"Nah sekarang perkenalkan diri kalian kepada teman teman niichan"

Taki langsung semangat lalu memperkenalkan diri sambil berseri seri

" Halo semua , aku Akaashi Taki umur 5 tahun" teriaknya kencang

"Halo, namaku Akaashi Yuki. Umurku sama dengan Taki nii" cicit Yuki

yang ada di sana hanya bisa ber-sweet drop melihat tingkah mereka yg sangat terbalik

'anak ke satu kalem,ke dua semangat,ke tiga pemalu?'

'Wow mereka sangat berbanding terbalik'

'Mereka berdua imut sekali'

'Yang cwok mirip bokuto-_-'

Kira kira begitulah isi kepala mereka saat melihat Yuki dan Taki

(Padahal mereka tidak tau saja jika Yuki di rumah itu kayak cewek pms padahal masih kecil,tapi galaknya bikin geleng geleng)

Latihan pun diakhiri dengan QnA bersama Taki dan Yuki

******
S

Skip di jalan pulang

"Jadi bisa jelaskan bagaimana kalian bisa berada di sini?"tanya akashi

"Kami sudah sampai dari tadi sore"kata Taki."iya benar,lalu karena tidak sabar bertemu kei nii kami meminta ayah mengantar kami ke kei nii" lanjut Yuki ditambah anggukan dari Taki.

Akaashi berpikir sebentar lalu mengangguk paham "lalu bagaimana kalian bisa bertemu bokuto san?"

Mereka berpikir sebentar lalu menjawab "Tadi saat sudah sampai di depan ayah tiba tiba mendapat telepon lalu berkata harus segera pergi"kata Yuki. "Padahal sudah dekat sekolah kei nii tapi papa bilang harus kembali kerumah:("

"Lalu kami bertemu kou-nii. Dia bilang dia dari fokurodani dan kenal dengan kei-nii"sahut Taki"Akhirnya kami diantar kou-nii ke sekolah kei-nii,dan apa kei-nii tau tadi Yuki-chan menangis lho pada saat digendong kou-nii~"

"T-tidak kok.//////." Bantah Yuki, tapi aku tau kalau dia sedang malu saat ini

Sepanjang jalan Taki tidak berhenti berhenti menggoda Yuki,hingga dapat dilihat jika Yuki air mata Yuki sudah siap dan tinggal menunggu komando untuk jatuh. Akaashi yg menyadarinya pun Lang jg menghentikannya

"Taki,jangan menggoda Yuki lagi"

"Kei nii tidak tau saja kalau di rumah Yuki-chan malah lebih jahil padaku"

"Yg kalau tidur masih ngompol diam saja deh" kata Yuki."Kau juga sama saja kan?!" Elak Taki."Tapi kan aku tidak sesering Taki nii"." Sama saja tau"kata Taki

"Bagaimana kalian tau siapa yg mengompol, bukankah kalian berdua tidur bersama?" Kata akaashi tiba tiba

"Dari bagian yg paling basah" kata Taki polos

"Ayah bilang kalian sering berganti tempat secara tidak sadar ketika tidur"

"Kalau begitu bukankah belum tentu aku yg mengompol?"

"Tapi kan tetap saja pasti Taki nii yg mengompol"bantah Yuki

"Bagai mana kau tau hal itu Yuki?"

"Uhm- tidak tau tapi yg pasti, pasti Taki nii yg mengompol dan bukan aku"

Perjalanan pulang akaashi yg biasanya sepinpun kini berubah karena ditemani kedua adik kecilnya

.
.
.
.
.
.
.
Nah akhirnya selesai juga walau baru satu chapter ππ

Selanjutnya mungkin aku akan lebih berusaha memperbaiki bahasa cerita yg menurutku masih sangat berantakan ini

Jadi, terima kasih buat yg udh mau baca dan jangan lupa vote ya karena itu bisa jadi semangat buat aku pas nulisnya

Bye bye~

-Inna-