Jatuh cinta yang paling menyakitkan bagiku adalah jatuh cinta sendirian, jatuh cinta yang terpaksa dipendam dalam diam dan jatuh cinta yang tak mampu mengungkapkan.
Pernah tak sekali mengalami ketiganya sekaligus, secara bersamaan. Sungguh hatiku seperti dihantam dan diterkam hancur tak berbentuk.
Apalagi ketika di pengujung masa. Tertarik paksa oleh kata pisah. Semua hal indah yang kulakukan bersamanya dihempas menjadi kenang. Tak tahu pasti kapan waktu meresmikan pertemuan.
Rasa sakit itu kian bertambah semakin perih saat hatiku diserang oleh milyaran rindu yang terus berdatangan tak tahu waktu. Ada harapan semoga waktu meresmikan pertemuan dan jarak semakin mendekatkan kita. Mekipun kamu tak ada rasa dan tak tahu tentang rasa yang kupunya.
Namun, hatiku seolah tak yakin akan hal itu. Bisa jadi rinduku ini adalah rindu yang tak berujung temu.
Bangkit dan mengahapus rasa memang pilihan yang baik. Tak perlu menunggu sesuatu yang kuyakini itu tak pasti.
Rasaku, rinduku dan segala yang pernah ada dalam hatiku kini dengan terpaksa aku kubur dalam-dalam. Membuka lembaran baru lagi dan berharap lembaran itu terisi oleh tinta berwarna warni yang mampu mengggores penuh lembaran tersebut. Bukan tinta hitam dan hanya coretan tak beraturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kalbu
PoetryAksara perihal asa yang belum terlaksana, perihal rasa kecewa, patah, luka, bahagia, cinta juga tentang senja. Semua tercatat berdasarkan isi kalbu. Tertuang agar selalu terkenang.