Rasanya begitu lelah dan ingin menyerah saja. Entah kapan semua luka akan berakhir.
Hatiku rapuh tanpa mereka tahu. Senyum palsu mampu menjadi topengku, seolah diriku baik-baik saja pikir mereka. Memang sengaja, lebih baik seperti itu.
Ingin lari dan berteriak sekencang mungkin sekadar meluapkan segala sesak yang risak dalam diri.
Nyatanya berpura-pura tak semudah yang kukira, sakitnya semakin bertambah. Tak apa aku yakin akan ada hadiah kebahagiaan untukku nantinya.
Terkadang disaat kita ingin menyerah disaat itu pula kebahagiaan sudah dekat dengan kita. Begitulah kata orang-orang. Akan kuingat kalimat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kalbu
PoetryAksara perihal asa yang belum terlaksana, perihal rasa kecewa, patah, luka, bahagia, cinta juga tentang senja. Semua tercatat berdasarkan isi kalbu. Tertuang agar selalu terkenang.