Sekarang keadaannya sudah berbeda. Tawa-tawa yang dulu menggema keras dan begitu lepas, serta senyum manis seperti paras. Kini, semua itu hanya rekayasa yang berusaha dipaksa untuk keluar. Ada air mata yang berusaha disembunyikan. Pada pelupuk mata yang kian makin penuh, menahan terus menahan agar tidak jatuh meluruh. Ada sesak yang menyeruak berusaha dipendam pun segala rasa yang tak enak, yang risak dikubur dalam-dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kalbu
PoetryAksara perihal asa yang belum terlaksana, perihal rasa kecewa, patah, luka, bahagia, cinta juga tentang senja. Semua tercatat berdasarkan isi kalbu. Tertuang agar selalu terkenang.