"Fuh~ bagaimana dengan itu?" Ucap Ryuza sambil meniup tinjunya.
"Bukan 'bagaimana dengan itu'! Kau hampir membunuhnya!" Ucap Albion.
"Apaan, padahal aku hanya menggunakan 20% kekuatanku saja" ucap Ryuza.
Vali dan Azazel terkejut setelah mendengar ucapan Ryuza.
20%!? Dengan lantai yang meleleh dan tembok yang hancur?! Ini adalah ruangan khusus dimana akan sangat sulit untuk menggores dinding atau lantai! Itulah yang diperlihatkan ekspresi Azazel.
"Meskipun begitu! Di jaman sekarang akan jarang orang yang bisa menahan seranganmu yang barusan" ucap Albion.
"Begitukah? Sangat mengecewakan" ucap Ryuza "padahal rencanaku setelah selesai latihan adalah menaklukan dunia" tambahnya.
Azazel berkeringat dingin saat mendengar ungkapan Ryuza.
"Tapi bo'ong" ucap Ryuza sehingga membuat semua orang yang mendengarnya terpeleset "nice reaction" tambahnya dengan muka puas.
"Entah kenapa aku merasa menyesal karena telah membawanya" ucap Azazel.
"Tenang saja, kau akan segera terbiasa dengan sikap konyolnya itu" ucap Albion.
"Kau terlalu menyanjungku" ucap Ryuza dengan wajah malu-malu.
"Aku tidak memujimu!" Teriak Albion dan Azazel.
"Dan Vali, jangan lupakan janjimu" ucap Ryuza dengan senyuman konyol.
"Ugh... Kau mengingatnya" gumam Vali.
"Ayo ayo, panggil aku Aniki!" Ucap Ryuza.
"A–An–Aniki" ucap Vali yang berusaha keras mengucapkan kata itu.
"Ou! Itu terdengar menyenangkan di telingaku! Nahahaha!" Ucap Ryuza dengan tawa puasnya.
"Yah, selagi ada tuh bocah, kenapa kau tidak memintanya untuk melatihmu?" Tanya Albion.
"Apakah akan baik-baik saja?" Tanya Vali.
"Ya, aku menjamin kau akan menjadi sangat kuat jika kau bisa mengikuti latihan yang dia berikan" ucap Albion.
"Apa? Kau ingin kakakmu ini melatihmu?" Tanya Ryuza "baiklah! Kau akan melatihmu!" Tambahnya.
"Tu–aku belum bilang ingin" ucap Vali.
"Jangan memperdulikan hal-hal kecil seperti itu" ucap Ryuza.
"Itu bukan hal kecil!" Balas Vali.
"Menyerah saja dan ikuti apa yang dia mau" ucap Albion "akan sulit merubah pikirannya jika dia sudah seperti itu" tambahnya.
Dengan begitu Ryuza memiliki Vali sebagai adik laki-laki dan muridnya.
"Oh iya, ngomong-ngomong si brengsek itu masih hidup?" Tanya Ryuza dengan ekspresi serius.
"Ah, maksudmu 'dia'?" Tanya Albion.
"Ya" balas Ryuza.
"Dia masih hidup" ucap Albion.
"Siapa yang kau maksud?" Tanya Azazel.
"Crom Cruach, The Crescent Circle Dragon" jawab Albion.
"Jika aku bertemu dengannya, aku akan membunuhnya!" Teriak Ryuza dengan niat membunuh yang bocor kemana-mana.
Ryuza terus menerus melemparkan kata-kata mutiara yang dia arahkan kepada Crom.
"U–uhh... Bagaimana bilangnya ya" ucap Azazel "perubahan sikapnya yang tiba-tiba selalu membuatku merinding" tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ancient Dragon Slayer
FanficMenceritakan seorang anak laki-laki yang sejak bayi di urus oleh naga dan dia juga diajarkan sihir pembunuh naga oleh naga itu. (Ini akan menjadi cerita yang cepat, karena pada dasarnya hanya fokus di dunia DxD)