"Kalian saling kenal?" Tanya Azazel.
"Ya, aku dan Gwiber sering melakukan pertukaran kecil" ucap Ryuza.
"Ngomong-ngomong Ryuza, selama ini, kau ada di mana?" Tanya Albion "tanpa berpamitan kau dan orang tua Ignis malah menghilang" tambahnya.
"U–uh... Ini agak sulit untuk dipercaya, tapi sepertinya aku melompati waktu" jawab Ryuza.
"Begitu ya, itu masuk akal" ucap Albion.
Ryuza terus menatap Vali dan Albion dalam diam selama beberapa saat.
"... Aku penasaran, kenapa kau bisa ada di dalam tubuh Vali?" Tanya Ryuza.
"... Ceritanya panjang" ucap Albion.
"Ceritakan saja, aku memiliki banyak waktu" ucap Ryuza.
Karena tidak ada pilihan lain, Albion memberitahukan alasan kenapa dia bisa ada di dalam Sacred Gear kepada Ryuza.
"Bwahahaha! Itu sangat bodoh!" Ucap Ryuza yang tertawa terbahak-bahak.
"Jangan tertawa kau bocah sialan!" Balas Albion.
"Ini pertama kalinya aku mendengar Albion yang banyak berbicara" ucap Vali.
"Begitu juga denganku" ucap Azazel.
"Yah~ itu adalah lelucon yang luar biasa" ucap Ryuza.
"Dasar bocah sialan... Itu bukan lelucon!" Ucap Albion.
Seketika ekspresi Ryuza berubah menjadi sangat serius, bahkan mereka terkejut dengan perubahan yang tiba-tiba seperti itu.
"Aku ingin bertanya, apa ada orang selain tuhan alkitab yang bisa membuat Sacred Gear?" Tanya Ryuza.
"Jika dulu, ada seseorang yang bisa membuatnya, tapi sekarang tidak ada" jawab Albion "dan orang itu–"
"Ayah bukan?" Ucap Ryuza yang memotong perkataan Albion.
"... Ya, itu benar" jawab Albion.
"Jika begitu, apa ini termasuk Sacred Gear?" Tanya Ryuza.
Dia membuka perban yang melilit tangan kirinya, lalu setelah semua perban diangkat, semua orang bisa melihat tato naga berwarna merah gelap di tangan kiri Ryuza.
"... Aku tidak tau, tapi ada kemungkinan jika tato ini adalah Sacred Gear" ucap Azazel "darimana kau mendapatkannya?" Tanyanya.
"Ini perlahan-lahan muncul sejak aku berlatih bersama ayah, dan sebelum ujian kelulusan, tato ini tidak sejelas ini" ucap Ryuza.
"Memang aku bisa merasakan jejak kehadiran orang tua itu dari tatomu, tapi aku tidak yakin" ucap Albion "saat itu, bahkan belum ada Sacred Gear" tambahnya.
"... Begitu ya" ucap Ryuza "maka tidak ada pilihan lain selain menyimpan teori itu untuk nanti" tambahnya.
Ekspresi Ryuza kembali menjadi normal dalam sekejap mata sama seperti tadi.
"Kau... Perubahan sikapmu yang medadak itu masih belum berubah ya" ucap Albion.
"Dengarkan ini, meskipun menurutmu ini sudah berlalu 3.000 tahun, tapi bagiku itu baru beberapa hari lalu aku sparing denganmu" ucap Ryuza.
"Ah, aku lupa" ucap Albion.
Saat Ryuza dan Albion mengobrol, entah kenapa Ryuza agak terganggu melihat Vali yang terlihat seperti bingung? Gugup? Entahlah, dia memutuskan untuk bertanya.
"Kau kenapa Vali? Terlihat gelisah terus dari tadi" ucap Ryuza.
"Ah– sepertinya penyakitnya kambul lagi" ucap Azazel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ancient Dragon Slayer
Fiksi PenggemarMenceritakan seorang anak laki-laki yang sejak bayi di urus oleh naga dan dia juga diajarkan sihir pembunuh naga oleh naga itu. (Ini akan menjadi cerita yang cepat, karena pada dasarnya hanya fokus di dunia DxD)