40. Our girl

409 18 7
                                    

Delapan bulan kemudian....

Tak gampang bagi Ethan untuk sembuh, butuh usaha keras  dan waktu. Menjalani sakitnya menjalani teraphy sama saja memaksa membuka semua luka yang ia tumpuk di masa lalu. Tapi kali ini dia memiliki kemauan, tekad, dan tujuan. Hingga Ethan dinyatakan sembuh total.

Steve memandangi Clara dan Ethan yang berdiri dipelaminan. Dia duduk di kursi tamu sambil tangannya memegang gelas.

"Sayang, kemarilah."

Steve tersenyum culas saat istrinya memanggilnya untuk foto bersama.

Kedua pernikahan Clara dilaksanakam secara tertutup karena keduanya penuh pro dan kontra.

Dulu pernikahan Clara dan Steve dilaksanakan tertutup agar tak menimbulkan masalah jika Ethan tahu. Sekarang pernikahannya dengan Ethan juga dilakukan secara tertutup agar media tak membuat gempar dan mengganggu proses acara sakral tersebut.




*



Malamnya Clara dan Ethan sudah tak memakai sehelai benang pun. Hanya selimut tebal yang menutupi tubuh berkeringat mereka.

Ethan menindihnya. "Maaf, maafkan aku. Karena kebodohan ku akhirnya menjadikan ku nomor dua, jika saja aku tak bodoh mungkin aku akan menjadi satu-satunya." Sebelum penyatuan itu Ethan menangis, tak perduli jika Clara menganggapnya sebagai suami yang lembek. Tapi penyesalan selalu mengisi penuh hatinya.

Clara mengelus rambut Ethan. Dia ingin tertawa karena baginya ekspresi Ethan lucu, gadis itu menganggap suaminya sedang merajuk.

Ini kemajuan yang pesat, setidaknya Ethan sudah memiliki perasaan yang mengalir apa adanya, dan itu 'manusiawi'. Berbeda dengan Ethan yang datar tanpa ekspresi dulu.

"Kita sudah sepakat untuk melupakan semua itu. Behenti meminta maaf, ini takdirnya. Jadi tugas mu hanya satu yaitu menikmatinya."

Sekali ini saja Ethan bertingkah seperti ini. Karena besok saat dirinya terbangun dia berjanji akan berubah lebih dewasa, dan belajar banyak dari Steve. Memupuk rasa kasih sayang dan sosial tinggi.

Jam sudah menunjukkan jam satu dini hari. Ethan telah tertidur pulas disamping Clara. Pelan-pelan Clara bangun dan menyelinap ke kamar Steve. Dilihatnya suami pertamanya itu berbaring membelakanginya dengan bermain smartphonenya.

"Steve..."

Steve agak terkejut, "Clara apa yang kau lakukan disini?"

Sebelum Steve bangun Clara terlebih dahulu menaiki ranjang dan menahannya. "Aku tahu kau tak bisa tidur tanpa memeluk ku."

Clara juga tidak bisa tidur karena memikirkan Steve, dia tahu Steve terbiasa tidur memeluknya semenjak menikah. Akan terasa aneh jika ia tidur tanpa itu kali ini.

"Kemarilah." Clara merentangkan tangannya.

Tak mau bertanya lagi Steve memeluk Clara dan membuka tali jubah tidur istrinya. Steve memang seperti itu, setelah melihat pakaian Clara sudah longgar dia akan menenggelamkan wajahnya ke dada Clara, memeluknya dan tertidur begitu nyaman ditambah elusan ringan dari wanita tersebut. Percayalah, pelukan Clara sangat mujarab menghilangkan rasa lelahnya sehabis kerja.

Baik Steve, Ethan, mau pun Clara memiliki sisi kekanak-kenakan mereka sendiri.



*

Clara mengurus Steve di meja makan, tak ada yang berubah. Clara tetap membuatkan susu dan masak sendiri untuk Steve.

"Aku akan membangunkan Ethan sebentar ya Sayang."

Wanna Die (Complete)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang