"Kapan itu terjadi? Kau membuat ku bertanya. Kau membuat ku merindukan masa lalu ku tuk mengulangnya lagi. Kau terlalu dalam mengubah hidup ku. Mengapa? Kembalikan kebebasan ku. Dan sekarang kau membuat ku memohon."Sudah dua minggu berlalu sejak Ethan mengatakan untuk memikirkan membebaskan Clara, bukan kebebasan dalam artian yang sebenarnya. Jelas, ia memiliki pemikiran yang berbeda. Clara tak lagi berontak dan mulai membiasakan diri dirumah itu. Rasa bosan hampir menyergapnya setiap hari, ia selalu berdoa agar Ethan benar-benar membiarkannya pergi.
"Tunggulah sebentar lagi."
Begitulah yang Ethan ucapkan setiap Clara menanyakan perihal kebebasannya, terkesan menghindar dan menunda memberikan jawaban dan keputusannya. Ia hanya perlu mengajukan syarat pada Clara dan melakukan beberapa negosiasi, apa sesulit itu."Ini untuk mu."
Clara menampakkan ekspresi ketidakmengertiannya menatap benda yang diulurkan padanya dan menatap wajah Ethan bergantian. Ragu, Clara menerimanya. Boneka kecil kopi susu. Bagaimana bisa Ethan memberinya boneka aneh dan jelek seperti itu.
"Ku harap itu bisa menjadi teman mu."
Benda mati? Sebenarnya Clara lebih suka makhluk hidup yang menjadi temannya. Tidak bisakah Ethan memberinya sekedar kucing yang manis, atau anjing, atau apalah jika tak memungkinkan untuk membawa seseorang ke rumahnya. Bahkan Clara lupa jika dirinya disekap dan berstatus korban penculikan.
Berat hati ia tak mempermasalahkannya. Clara akan extra sabar, siapa tahu Ethan akan luluh dan mengasihaninya jika ia melunak.
"Ok Clara, karena akhir-akhir ini kau berubah jadi gadis penurut kau boleh keluar rumah. Tapi tidak boleh keluar dari gerbang. Bagaimana?"
Wajah Clara langsung bersinar, ini awal yang bagus pikirnya. Ia boleh keluar kamar, sekarang boleh keluar rumah,dan nanti ia akan benar-benar keluar dari sana. Semoga saja itu terjadi.
"Sekarang kau mandi, aku tunggu dimeja makan." Perintah Ethan sebelum berlalu.
Langsung saja Clara menaruh boneka pemberian Ethan diatas bantal, dan mandi.
Setelah selesai mengeringkan rambutnya segera Clara turun ke bawah, kamarnya memang ada dilantai dua, ia juga sudah hafal letak dapur. Disana Ethan yang sepertinya baru saja mandi pagi duduk menunggunya, di meja sudah tersaji nasi goreng, roti, serta susu.
Ethan menarik kursi untuk Clara dan memberinya sepiring nasi goreng.
"Selamat makan Clara,"Mula-mula Clara hanya memainkan sendoknya dan memasukkan makanan tersebut ke mulutnya dengan malas.
Ia ingin berbicara tapi takut Ethan marah. Ketika mulutnya terbuka selalu saja suaranya tercekat, akhirnya ia menghentikan aktivitas makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Die (Complete)✓
Romance"Karena mengenal mu, membuat tujuan hidup ku menjadi dua kalimat 'mencintai mu' dan 'memiliki mu'." ~Ethan Gracious~ "Aku takut, cinta yang diawali oleh rasa sakit akan juga berakhir menyakitan." ~Clara Evelyn Razita~ "Aku muak mencintai dalam diam...