I

2.6K 113 1
                                    

Jennie POV

"Perkenalkan, namaku Jennie. Hidupku seperti sebuah candaan. Aku selalu ditindas oleh orang lain."

Aku adalah seorang anak yatim piatu yang tak pernah mengenal siapa orang tua ku. Sejak kecil sampai dewasa, aku harus selalu belajar sambil bekerja.

"Jika kau membandingkan hidupku dengan bunga lotus. Aku adalah bunga lotus yang berada di bawah lumpur yang takkan pernah melihat matahari... sampai saat aku bertemu pria ini. Aku merasa seperti lotus sekarat yang akhirnya bertemu cahaya matahari."

Pria yang dimaksud adalah Jisoo, seorang pria muda anak orang kaya yang secara mengejutkan jadi teman dekatnya. Errr... tapi nggak gitu juga ding.

Nyatanya, Jisoo malah sering kali menjadikan aku budaknya, disuruh ngabsen, ngerjain laporan, beli makanan, ambil minuman, dll. Dan biarpun benci banget, tapi aku tak pernah bisa menolaknya karena Jisoo selalu memberiku uang untuk melakukan segala macam perintahnya.

"Gadis miskin sepertiku berakhir jadi budak uangnya setiap saat. 4 tahun bersamanya membuatku punya cukup uang untuk membayar biaya kuliahku."

Hingga akhirnya... Kita pun berpisah setelah lulus kuliah karena Jisoo harus melanjutkan studinya ke luar negeri. Hari itu, aku melakukan tugas terakhirnya sebagai budaknya Jisoo dengan mengepak barang-barangnya lalu mengantarkannya keluar.

"Apa aku akan bisa lulus tanpamu di sana?"

"Benar. Aku akan kehilangan sejumlah besar uang saat kau pergi."

"Jangan khawatir. Aku akan mengirim PR-ku lewat email." (Pfft!)

Jelas bukan itu yang ku inginkan. Saatnya berpisah, Jisoo langsung membentangkan tangannya minta dipeluk. Tapi aku tak mau dan langsung menarik tangan Jisoo ke kopernya. Dadah!

"Kau tidak mau memelukku?"

"Nggak! Dadah!"

"Jangan sedih yah!"

Aku mengiyakannya saja dan begitu Jisoo pergi, aku langsung menjerit kegirangan. Akhirnya aku bebas!

---

Suatu hari, tiba-tiba temannya Kiran, mendatanginya dengan panik dan membawa kabar buruk. Teman mereka, Cira, hamil anaknya Jisoo dan sekarang Cira berencana mau menggugurkannya. OMG!

Mereka agak kurang percaya sebenarnya. Kiran bahkan curiga jangan-jangan itu bukan hasil tesnya sendiri. Sedih mendengar tuduhannya, Cira langsung nekat mau minum pil penggugur kandungan. Jennie kontan panik mencegahnya dan merebut botol obat itu.

"Jisoo tidak menjawab teleponku. Aku harus bicara dengannya. Jika tidak, aku akan menggugurkannya."

Panik dan cemas, Jennie langsung membantunya menelepon Jisoo. Tapi teleponnya juga tak dijawab. Cira sedih, Jisoo pasti sedang bersama cewek baru sekarang. Dia tidak akan mau bertanggung jawab.

Jennie tak percaya. "Jisoo bukan orang semacam itu."

Err... tapi nyatanya, Jisoo memang orang semacam itu dan dugaan Cira benar adanya. Jisoo tidak menjawab teleponnya karena lagi asyik bermesraan dengan wanita lain. Parahnya lagi, aksi mereka ketahuan ayahnya si wanita dan ayah wanita itu langsung menuntut Jisoo untuk menikahi putrinya setelah studinya selesai.

Cira histeris mau menggugurkannya saja. Jennie kontan panik menghentikannya dan berusaha meminta Cira untuk tenang. Dia janji akan membantu Cira. Tunggu sampai bayi itu lahir lalu mereka bisa melakukan tes DNA bayi itu dan DNA-nya Jisoo. Dia pasti bertanggung jawab.

"Siapa sangka bahwa ikut campur dalam urusannya Jisoo akan mengubah hidupku selamanya?"

---
Jennie POV

Sinderela (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang