IX

276 30 0
                                    

Author POV

Lim dan Jennie pamit, tak lupa Jennie dengan sopan berterima kasih atas resep masakannya Ji Hyo.

"Tidak masalah. Lim pasti akan semakin jatuh cinta padamu berkat resep itu."

Pfft! Jennie dan Lim canggung mendengarnya. Jennie tetap tersenyum pada Ji Hyo. Tapi begitu Ji Hyo pergi, Jennie langsung lemas. Padahal ini baru hari pertama, gimana entar hari-hari selanjutnya?

"Kalau kau tidak ingin datang, jujur saja padanya. Atau kau ingin aku yang bilang?"

"Tidak usah. Aku tidak ingin menyakiti perasaannya. Bibi terlihat sangat bahagia saat mengajariku hari ini. Lagipula aku tidak ingin orang-orang menggosip kalau kau punya istri tidak berguna."

Lim senang mendengarnya. "Baiklah, istriku."

Tapi sesampaikan kembali ke rumah mereka, Lim malah kaget mendapati rumah masih sangat berantakan.

"Bibi memanggilku secara tiba tiba dan aku tidak ingin membuat Bibi menunggu, makanya aku tidak ada waktu bersih-bersih tadi." Jennie menjelaskan

"Urus barang-barangmu! Aku tidak menyewamu untuk mengacaukan rumahku!" Kesal Lim.

"Iya, tahu! Bibimu menyuruhku memasak, sekarang kau menyuruh bersih-bersih. Apa aku membuat keputusan yang benar dengan menerima tawaranmu? Capek banget!"

Lim jadi kasihan juga mendengar keluhannya. Baiklah, karena hari ini Jennie sudah bekerja keras dengan bibinya tadi, Lim akan membantunya bersih-bersih. Jennie senang.

Tapi senyumnya menghilang dengan cepat saat di teringat kejadian tadi siang, saat Lim malah lebih mengkhawatirkan Rose. Dia jadi cemburu dan langsung terang-terangan tanya

"Lim, apa kau masih mencintai Rose ?" Dia beralasan kalau dia tanya begini karena dia perlu tahu bagaimana dia harus bersikap terhadap Lim.

"Aku dulu pernah menyukainya."

"Kau masih menyimpan foto-fotonya." (Aduh, keceplosan!)

Jelas saja Lim jadi marah menyadari Jennie pernah masuk ke kamarnya. Jennie berusaha meminta maaf dan menjelaskan kalau dia tak sengaja karena waktu itu dia cuma sedang mencari gunting.

Tapi Lim tak peduli apapun alasannya. Dia kan sudah bilang untuk tidak masuk kamarnya dan menyentuh barang-barangnya. Jennie jadi terpancing emosi

"Kau marah karena aku menyentuh barang-barangmu atau karena aku menanyakan tentang Rose?"

Dan Lim langsung speechless. Jennie jadi semakin yakin kalau Lim pasti masih mencintai Rose makanya dia masih menyimpan foto-fotonya.

"Aku mempekerjakanmu untuk menikahiku, jadi istri palsuku. Jangan kelewat batas! Aku tidak suka."

"Baik! Aku tidak akan dekat-dekat denganmu lagi!"

Lim jadi gelisah gara-gara itu. Foto-foto kenangan itu membuatnya jadi teringat kembali kenangannya bersama Rose.

Flashback.

Sejak dulu Lim memang selalu sibuk sampai dia pernah telat merayakan ultahnya Rose. Rose ngambek gara-gara itu, tapi Lim dengan manisnya meminta maaf dan berjanji akan selalu mencintai Rose selamanya. Hubungan mereka pun membaik dengan cepat.

Namun suatu hari, Rose tiba-tiba ingin putus dengan alasan kalau dia mau melanjutkan studi dan dia tidak mau LDR. Tapi alasan itu jelas terlalu lemah dan Lim curiga Rose punya alasan lain.

Rose akhirnya jujur mengaku kalau dia sudah tidak lagi mencintai Lim. Lim terlalu baik sampai rasanya membosankan. Pacaran sama Lim rasanya seperti pacaran dengan ayah ketimbang pacar.

Sinderela (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang