26

235 24 0
                                    

Rose susah payah membopong Jisoo pulang. Ji Hyo heran, "Ada apa sampai Jisoo minum sebanyak ini?"

"Saya juga tidak tahu, saya menemukan dalam keadaan seperti ini... mungkin ada hubungannya dengan Lim"

"Kenapa? Apa mereka bertengkar? Kenapa kau tidak membicarakannya dengan Lim?"

"Aku ayahnya Yuli dan aku cinta Jennie!" Teriak Jisoo dalam mabuknya.

Ji Hyo jelas shock mendengarnya. Rose pura-pura kaget padahal diam-diam dia senang.

Lim langsung mendapat telepon dari Ji Hyo gara-gara masalah ini. Jennie penasaran dengan percakapan telepon mereka, "Ada apa? Apa Jisoo sudah ditemukan? Kenapa wajah mu serius banget?"

"Bibi sudah mengetahui semua kebohongan kita."

Jennie kaget. "Bagaimana dia bisa tahu?"

"Jisoo mabuk dan membeberkan segalanya."

Keesokan harinya, mereka bertiga disidang sama Ji Hyo. "Bibi tidak terima dengan semua ini, kalian anggap Bibi apa? Apa kalian pikir Bibi orang bodoh yang bisa kalian bohongi sesuka hati?"

Lim, Jisoo, dan Jennie meminta maaf. Tapi Jisoo meminta Ji Hyo untuk tidak marah pada Jennie. "Jennie terlibat dalam masalah ini karena dulu Cira mengancam akan menggugurkan kandungannya."

"Aku bersyukur dia menghentikan aborsi itu. Tapi menjadi ibu demi uang dan menipu Lim untuk menikahinya, apa menurutmu itu tidak kelewatan? Aku menyayangimu seperti keluarga sendiri tapi ternyata selama ini kau membohongiku. Kurasa aku tidak bisa menerimamu lagi." Kesal Ji Hyo lalu pergi.

Jisoo ngotot meminta Jennie untuk bicara berdua dengannya, "Ini penting!"

Lim kesal, "Berani sekali kau mau bicara dengan Jennie setelah membuat kita semua dalam masalah."

Jisoo tak peduli dan terus ngotot meminta Jennie ikut dengannya untuk bicara berdua.

Jennie menurutinya, "Tapi bicaranya di sini saja."

Terpaksalah Lim keluar duluan dan meninggalkan mereka.

Yang tak disangkanya, Jisoo tiba-tiba saja mengajaknya untuk pergi ke Amerika bersamanya. "Kau pernah mencintaiku, jadi kau pasti bisa jatuh cinta pada ku lagi."

"Dengarkan aku baik-baik, Jisoo. Aku tidak mencintaimu."

Jisoo ngotot menolak mempercayainya. "Kau pasti mencintaiku, kita sudah melewati banyak hal bersama."

"Lihatlah dirimu. Apa kau masih mabuk?"

"Aku serius. Tapi kau mencintai Lim, makanya kau menolakku."

"Benar. Aku mencintainya. Dia mungkin tidak punya perasaan padaku, tapi aku tetap mencintainya. Aku mencintai Lim dan aku tidak akan meninggalkannya."

Jisii patah hati. Lim masih menunggu di depan saat Jennie keluar, dia cemas, "Apa segalanya baik-baik saja?"

Jennie mengaku kalau Jisoo mengajaknya ke Amerika.

"Tapi aku menolaknya karena... aku mencintaimu."

Lim hampir saja senang, tapi Jennie sepertinya salah paham dengan reaksi Lim dan dia buru-buru mengklaim "Aku terpaksa bohong sama Jisoo karena tidak tahu bagaimana harus menolaknya. Maaf. Tapi jangan khawatir, aku bilang ke Jisoo kalau cintaku bertepuk sebelah tangan."

Lim kecewa. "Jisoo pasti marah padaku dan berpikir kalau aku merebutmu darinya."

"Kau tidak merebut, akulah yang menyukaimu duluan." Ujar Jennie keceplosan.

Baru sadar, Jennie buru-buru menjelaskan "Aku bilang begitu ke Jisoo."

"Jangan khawatir, aku tidak keberatan kok dijadikan tameng sama kamu."

Sinderela (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang