8. Makan together?

71 14 0
                                    

"Sana pulang, ngapain masih disitu?!". Tukas Marsha setelah mengambil belanjaannya. Rafael menggeleng gelengkan kepalanya.


"Ck ck ck..bukannya trima kasih, lo malah ngusir gue hadehh". Marsha berdehem.

"Makasih". Ucap Marsha pelan bahkan sangat pelan.

"Yaudah sono pulang, nggak usah ngemis dilumah gue!". Lanjut gadis itu ngegas sambil melipat kedua tangan didepan dada.

"Marsha, kamu darimana hm?". Tanya Bima, papa Marsha yang baru saja keluar rumah.

"Eh papa udah pulang? Malsha abis belanja disuluh mama". Ucap gadis itu.

"Loh, ini siapa yang nganter kamu? Kok mukanya mirip papa waktu muda". Marsha menganga.

"Ah yang bener om? Mungkin gue anak om kali ketuker ama sicadel". Ujar Rafael.

"Heh?!". Marsha melirik sinis Rafael yang sedang cekikikan.

"Ouh pacarnya sicadel yah?". Tanya Bima ikut ikutan menamai anaknya sicadel.

Marsha memberenggut kesal.

"Ih papa apa apaansih?!". Kesal gadis itu.

Krucukkk
Krucukkk

Marsha dan Bima sontak menoleh pada Rafael yang baru saja berbunyi. Rafael menyengir sedangkan Bima tergelak.

"Heh, kamu nggak pernah makan seharian? Kok bisa bunyinya besar gitu?". Tanya Bima yang mencoba menghentikan tawanya.

"Hehe..pernah kok om, tapi keknya laper lagi!". Marsha hanya mendengus.

"Oh yaudah, ayo masuk dulu...nama kamu siapa tadi?". Tanya Bima.

"Rafael om".

"Oalah Rafa, ayo masuk dulu sekalian kita bincang bincang sore...soalnya ini om beneran kayak ketemu diri sendiri loh". Ujar Bima dan bersiap membawa Rafael masuk.

Brakk

Marsha, Rafael dan Bima menoleh keasal suara. Dimana mobil Rafael yang pintunya terbuka kemudian dibawahnya ada Egi yang terduduk diaspal.

"Om..Egi juga laper!".

"Juna apalagi om".

"Bam juga ikut laper deh om".

---

"Bwahaha..masa sih om? Trus trus Marshanya gimana?". Tanya Juna penasaran mendengar cerita Bima.

"Kok nanya Marsha gimana, yah Marsha manusia lah". Celetuk Egi.

"Marshanya ya om tinggal lah dipasar malem, lupa saking bahagianya bisa berduaan sama istri om!". Ujar Bima kembali membuat 4 pemuda itu tergelak.

"Anjir dah om, kasian Marsha dong bwahaha".

"Eh Marshanya nggak diculik om?".

"Marshanya nggak ilang om abis buat si bram?".

"Buat Bram dimana pa?". Semua yang ada diruang keluarga itu menoleh serempak dan mendapati Bram yang baru saja masuk dengan seragam lengkap meskipun tidak rapi, bajunya diluar, kancing baju paling atas dibuka dan dasi yang diikat diatas kepala.

MarElTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang