"Anjir Sha, lu liat muka Rafael nggak tadi? Hahahha,memeable banget dah bwaahahaha.."
Keduanya, Fika dan Marsha sekarang duduk dikantin. Jam pertama yang kosong mereka gunakan untuk apel dikantin ditemani beberapa stok cemilan.
"Nggak peduli!" ketus Marsha.
Fika mencibir lalu mencolek dagu sahabatnya.
"So nggk peduli padahal mah peduli bangett!" Marsha memutar bola mata malas lalu menyereput es tehnya.
"Fik ... Zidan itu bisa nggak ya suka sama gue?" tanya Marsha serius sambil menatap kearah Zidan yang berada disudut kantin jauh dari mereka.
Fika memasukkan satu pentol kedalam mulutnya lalu mengunyahnya.
"Hmm nggak tau kalau lo tapi kalau gue sih mungkin aja"
Marsha lagi lagi mendengus. Gini nih, kalau sahabat juga suka sama orang yang kita suka.
"Bisa nggak Fik, lu sukanya sama Juna aja jangan Zidan...nggak kasian sama sahabat lo ini?" tanya Marsha dengan nada sok sedih.
"Dukung gue buat dapetin Zidan bisa nggak Fik?" Fika menggeleng.
"Kenapa nggak lo aja yang mundur Sha? Tuh Rafael lo anggurin gitu"
Mendengar nama itu membuat mood Marsha seketika rusak.
"Nggak usah nyebut nama dia dong!".
ngegas Marsha dan Fika malah menyengir."Eh sha, sebenarnya dia tuh suka sama lo tapi gengsi aja dan menurut gue nih Sha dia itu suka jailin lo karna caper...
"Gini nih kalau keselingan baca wattpad, diotaknya halu mulu! Eh gue kasih tau yah sama lo, El itu goblog gilak nggak sehat deh pokoknya"
"Apa apaan lo nistain gue?"
Suara itu membuat Marsha dan Fika mendongak terutama Marsha yang agak terkejut melihat Rafael berdiri disamping meja mereka.
Marsha menghela nafas, kayaknya Rafael lupa sama syarat semalam dan Marsha perlu mengingatkannya.
"Ngapain lo disini?!"
"Emang ini kantin bokap lo? Bukanlah!"
"Oh lupa ya? Okeh gue ingetin...kemalin lo mpphh"
Ucapan Marsha terpotong kala tangan Rafael membekap mulutnya.
Marsha melotot. Rafael tersenyum nakal membuat Marsha mengernyit.
"Soal semalam....lupain aja yah Mar, gue itu lagi khilaf!" ucap Rafael membuat tiga curutnya menoleh ke mereka..
"Raf...maksud lo apa woyy?" Juna yang berada disebelahnya terkejut.
"Semalam lo sama Marsha ngapain? Wahhh nggak bener nih" timpal Egi.
"Yah ngapain lagi kalau bukan ...
"Aduhh, sakit begok!". Adu Rafael saat tangannya digigit oleh Marsha.
Beberapa siswa siswi mulai berbisik bisik.
"Jadi mereka benci bencian disekolah tapi sebenarnya...
"Semalam mereka ngapain astaga!"
"Jangan jangan mereka...
"STOP!". teriak Marsha tidak tahan mendengar ocehan mereka yang semakin mengada ngada.
Marsha lagi lagi harus tinggi darah pagi ini hanya karena seorang Rafael dan untungnya Zidan sudah pergi dari kantin.
"Lo!" Marsha menunjuk wajah Rafael dengan tatapan tajam.
"Hah?lo mau lagi? Nggak deh Mar, guekan bilang gue tuh khilaf" Lagi lagi penghuni kantin berseru heboh.
![](https://img.wattpad.com/cover/251841860-288-k506777.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MarEl
De Todo"Nama gue Malsha!" "Hah?maksa?" "Maksud gue Malsha anjib!" "Hah?mangsa?" "El gilak!" "Hah?gue ganteng?iyyalah" "Yang walas ngalah jadi gue ngalah!" "Hah? Lawas?pfftt..." "Gue sumpahin anak lo cadel!" "Mamanya juga harus cadel kalau gitu, gimana kalo...