As Beautiful As Spring || 잼런 [✓]

Part 11

.

.

.

🌸

Setelah berjalan beberapa lama dengan langkah yang terseok-seok karena beban yang ia tampung, Renjun mulai merasakan nyeri di punggungnya. Ia merasa tenaganya sudah tidak bisa lagi membawa Jaemin lebih jauh dari ini.

Renjun memandang sekitar, mencari tempat yang sekiranya bisa ia dan Jaemin kunjungi sementara.

Ketemu!

Tatapan Renjun menangkap sebuah gubuk tua yang terletak tidak jauh dari tempat ia berdiri. Renjun kembali mengumpulkan tenaganya untuk lanjut berjalan menuju gubuk tua itu.

Setibanya di sana, Renjun mengetuk pintu dengan keras. "Permisi, apakah ada orang?"

Tidak ada suara yang menyahutnya dari dalam. Renjun mencoba mengetuk pintunya lagi. "Permisi!! Bolehkah saya singgah sebentar di sini?!" Tanya Renjun dengan suara yang terdengar lebih keras.

Namun, lagi-lagi tidak terdengar jawaban dari sana.

Renjun sempat ragu, namun akhirnya ia pun mencoba mendorong pintu itu dan––

––terbuka!

Renjun membawa langkahnya ke dalam, menelusuri sekitar ruangan. Barangkali bertemu pemilik gubuk di dalamnya. Namun nihil, ternyata gubuk ini tidak berpenghuni.

Entah keadaan ini patut disyukuri atau tidak, Renjun memilih tidak ambil pusing. Ia pun membawa Jaemin ke kasur tua yang sebelumnya sudah renjun tutupi dengan jangot yang tadi digunakan untuk menutupi tubuh Jaemin, sehingga kini tersisa chima yang masih menutupi tubuh Jaemin.

Renjun melakukan pertolongan pertama yang pernah ia pelajari di Sungkyunkwan kepada Jaemin menggunakan bahan-bahan yang ada di gubuk tua itu yang sekiranya bisa ia gunakan sambil terus berharap dengan cara ini bisa membuat Jaemin bertahan sedikit lebih lama lagi.

Renjun berencana untuk pergi ke istana seorang diri setelah ini, karena jika bersama Jaemin, dirinya tidak yakin bisa tiba di istana dengan cepat. Jadi, ia akan pergi berlari ke istana dan meminta bantuan tabib di sana.