Part 4

1K 180 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

🌸

Jaemin menepati ucapannya saat mengatakan bahwa dirinya akan ke asrama Renjun tiap malam untuk membuat Renjun jatuh cinta padanya.

Sudah dua minggu ia menghampiri asrama Renjun di malam hari sambil membawa payung putih favorit guna menutupi wajahnya jika tiba-tiba ada yang menyadari keberadaannya, meskipun mereka hanya melakukan hal sederhana sepeti berbincang, makan cemilan malam, sekedar minum teh, dan sesekali keluar secara diam-diam untuk jalan santai.

"Kali ini kita mau melakukan apa?" Tanya Renjun saat ia sudah keluar dari asramanya.

"Bagaimana kalau kita bermain panahan?" Tawaran Jaemin mendapat persetujuan oleh Renjun.

"Kalau begitu, kita harus ke Yugilgak¹ dulu untuk mengambil busur dan anak panahnya." Jelas Renjun lalu bergegas menuju Yugilgak bersama Jaemin.

Mereka berdua pun menghabiskan waktu malam itu dengan bermain panahan. Selama permainan itu, pandangan Jaemin tidak pernah lepas ke arah Renjun. Mungkin jika tatapan Jaemin diibaratkan laser, kepala Renjun sudah dipastikan pecah saking dalamnya tatapan itu.

Setelah mereka bermain cukup lama, Renjun menurunkan busurnya. "Aku tidak bisa melakukan ini lagi." Gumamnya.

Jaemin heran dengan ucapan Renjun. "Ada apa?"

"Aku tidak bisa menangani matamu itu, Jaem. Aku bisa mati kehabisan napas jika kau terus-terusan menatapku seperti itu." Gerutu Renjun.

Jaemin tertawa ringan setelah mendengar gerutuan itu, ada perasaan lega yang menggelitiknya. Ia pikir Renjun tidak mau didekati lagi olehnya, ternyata hanya gugup karena ditatap Jaemin. "Baiklah, aku tidak akan menatapmu lagi. Maafkan aku. Kamu bermainlah dengan tenang."

Renjun menggeleng. "Tidak. Kita harus tetap pulang, ini sudah sangat larut." Ucap Renjun.

Jaemin sedikit kecewa, tapi apa yang dikatakan Renjun memang benar adanya.

Pada akhirnya mereka mengembalikan busur dan anak panah ke Yulgigak, lalu kembali ke asrama masing-masing karena hari esok mereka harus kembali menggali ilmu.

Pada akhirnya mereka mengembalikan busur dan anak panah ke Yulgigak, lalu kembali ke asrama masing-masing karena hari esok mereka harus kembali menggali ilmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
As Beautiful As Spring || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang