Part 12

761 143 47
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

🌸

"Sudah selesai!" Seru Chenle sambil mengangkat layang-layang ukuran besar yang sudah mereka buat—lebih tepatnya Chenle yang buat karena yang dilakukan Jisung hanya mematahkan kerangka dan merobek lembaran dengan tidak sengaja. "Sekarang kita beri sesuatu agar tidak tampak terlalu polos, apa ya kira-kira?" Gumamnya sambil menaruh lagi layangannya ke permukaan berlapis kayu.

"Chenle, kenapa kita hanya buat satu layangan?" Tanya Jisung dengan raut wajah bingung. Padahal bahannya ada banyak, tapi Chenle justru hanya membuat satu.

"Aku sudah bosan bermain ini terus, jadi kali ini aku akan mengajarkanmu bagaimana cara menerbangkan layangan." Jawaban Chenle mendapat anggukan paham dari Jisung. "Kemarikan tanganmu." Titah Chenle tiba-tiba sambil mengulurkan tangannya ke depan Jisung.

Jisung tidak segera menerima uluran itu, ia ragu. "Untuk apa?" Tanya Jisung, mengungkapkan kebingungannya.

"Aku ingin memberi tanda pada layangan ini dengan telapak tanganmu, untuk menunjukkan kalau layangan ini milikmu." Jelas Chenle.

Kini keraguan Jisung menguap, tergantikan dengan dirinya yang paham dengan maksud Chenle.

Jisung pun menerima uluran Chenle. Segera Chenle memoleskan tinta ke telapak tangan Jisung dan menempelkannya ke layang-layang buatannya. Setelah tangan Jisung tidak lagi menempel pada permukaan layangan, Chenle mendekatkan layangan yang terdapat tinta berbentuk telapak tangan Jisung dan meniupnya agar cepat kering.

Jisung yang melihat Chenle menggembungkan pipinya saat meniup layangan menjadi gemas sendiri, spontan tangan Jisung yang masih terdapat tinta basah menyentuh pipi kiri Chenle tanpa Jisung sadari.

Tentu saja hal itu membuat Chenle tersentak karena ia merasakan sesuatu yang dingin dan lengket menyentuh pipi kirinya. Ia menaruh layangan itu ke dasar, dan menatap Jisung. "Yak! Apa yang kau lakukan dengan tangan kotormu itu, Jisung-ssi?!!" Seru Chenle dengan tampang murkanya.

Diteriaki seperti itu membuat Jisung sadar dengan apa yang telah ia perbuat. Segera ia menarik tangannya dengan panik menjauhi pipi Chenle. Matanya membola saat melihat tinta di pipi Chenle yang sebelumnya ia sentuh.

Chenle yang melihat tatapan terkejut itu pun menyentuh pipinya yang sebelumnya dipegang Jisung. Saat Chenle menarik tangannya, ia melihat ada tinta yang menempel di sana. Segera Chenle menatap Jisung garang seolah akan menerkam Jisung.

Jisung yang ditatap seperti itu tentu saja panik, ia segera melambaikan tangannya dan menggeleng ribut. "Ma– maaf!! Aku tidak sengaja, sungguh!!" Rancaunya.

Permintaan maaf itu ternyata tidak mempan untuk Chenle yang berpegang teguh pada mata dibalas mata, jadi ia akan membalas tinta yang diberikan Jisung dengan tinta juga.

As Beautiful As Spring || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang