Part 3

1K 188 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

🌸

Sudah satu semester Jaemin menjalani kehidupannya sebagai Sungkyunkwan haksaeng, ia benar-benar tidak menyesali keputusannya menyetujui permintaan sang ayah untuk mengikuti pertukaran pelajar karena lingkungannya ternyata sangat nyaman untuk Jaemin.

Berkat saran Chenle juga, selama satu semester ini Jaemin sesekali mengirim surat kepada kedua sahabatnya di Hanyang untuk melepas rindu. Di surat itu ia memberi tahu kabarnya dan beberapa kali menceritakan tentang kedua teman satu asramanya. Kedua sahabatnya juga kadang membalas dengan memberi kabar bahwa mereka baik-baik saja selama di Hanyang.

Selama satu semester ini, Jaemin melakukan banyak kegiatan bersama Renjun dan Chenle. Mereka juga sering menghabiskan waktu mereka dengan belajar bersama di dalam asrama dan sesekali di bawah pohon ginkgo. Jaemin merasa nyaman saat bersama mereka, terutama Renjun. Entah kenapa, sejak Renjun menceritakan perihal pohon ginkgo, Jaemin selalu merasa berdebar tiap kali menatap Renjun. Bahkan debaran itu terjadi selama satu semester ini. Tapi Jaemin belum tahu apakah debaran itu tertuju pada rasa kagum terhadap pengetahuan Renjun, atau tertuju pada pesona yang dimiliki Renjun, atau bahkan mungkin keduanya.

Ya, awalnya Jaemin mengira debaran ini hanya karena ia kagum akan pengetahuan Renjun yang luas, namun semakin lama Jaemin mengenalnya, ia menyadari sesuatu saat sesekali mendapati Renjun yang sedang bercanda dengan orang lain, bahwa ini bukan lagi debaran kagum ataupun terpesona, melainkan tumbuhnya perasaan ingin memiliki yang biasa orang lain sebut dengan jatuh cinta.

Dan semakin lama Jaemin mengenalnya, semakin dalam juga perasaannya terhadap Renjun hingga akhirnya ia semakin jatuh cinta pada pria mungil itu.

Apakah wajar?

Ya. Jika dikaitkan dengan cerita Renjun tentang pohon ginkgo yang ditanam di Sungkyunkwan, maka menyukai sesama adalah hal yang bukan mustahil terjadi karena mereka tetap bisa melangsungkan hidup meski tanpa melakukan pembuahan. Lagi pula hubungan sesama sudah terjadi sejak lama, jadi ini bukan lagi sesuatu yang kotor ataupun aib jika memiliki perasaan itu.

Bahkan Jaemin sendiri dibesarkan oleh orang tuanya yang sesama, meskipun salah satunya sudah berpulang sepuluh tahun yang lalu. Ya, Jaemin bukan anak kandung Yuta. Kala itu Yuta dan almarhum suaminya ingin memiliki anak, mereka pun memutuskan untuk mengadopsi Jaemin yang masih bayi karena mereka berdua yang sesama tentu saja tidak bisa menghasilkan seorang anak.

kembali ke masalah percintaan Jaemin. Tapi, apakah Jaemin boleh memiliki perasaan itu kepada Renjun?

Sepertinya boleh. Bukankah karena itu Renjun menceritakan dua pohon ginkgo Sungkyunkwan yang keduanya memiliki jenis kelamin jantan kepada Jaemin? Atau Jaemin yang terlalu percaya diri, karena bisa saja Renjun hanya bercerita karena bosan dan karena topik itu menarik?

As Beautiful As Spring || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang