Tadi waktu gue nebeng Juna, gue minta Juna nurunin gue agak jauhan dari sekolah. Takutnya nanti ada rumor yang ngga-ngga antara gue sama Juna. Nanti beban hidup gue jadi nambah. Juna juga ngga protes waktu gue minta di turunin sebelum sekolah. Dan nggak lupa gue bilang terimakasih ke Juna.
Hari ini adalah hari Jumat dimana besok adalah weekend. Dimana gue bisa beristirahat dari hiruk pikuk yang berhubungan sama sekolah. Tapi kayaknya ngga sih, lebih tepatnya gue besok pindah profesi jadi babu mingguan dirumah. Taulah cape gue.
"Rara." Panggil ketua kelas gue, Evan ke gue.
"Iya Van ada apa?" tanya gue.
"Lo bisa gantiin gue ke ruang guru sekarang buat nemuin Bu Ira? Soalnya gue masih hectic sama masalah foto kelas nih." Ucap Evan.
"Oh bisa kok Van, emang gue harus ngapain ke Bu Ira?"
"Gue juga ngga tau, Cuma disuruh nemuin bu Ira segera gitu aja katanya."
"Kalau gitu, gue ke Bu Ira sekarang."
"Oke Ra, makasih ya."
"Sans Van."
Setelah itu gue langsung pergi ke ruang guru buat nemuin Bu Ira. Diperjalanan gue menuju ke ruang guru, tiba-tiba ada seseorang yang nabrak gue. Kelihatannya sih buru-buru, jadi gue nggak langsung marah ke dia.
"ehh maaf. Nggak papa?" Tanyanya.
"Nggak papa kok." Jawab gue, dan gue baru sadar dia ngga pakai baju seragam seperti gue melainkan baju bebas. Lah siapa?
"Aku duluan ya, maaf soalnya buru-buru."
"eh iya."
Setelah gue jawab, dia langsung pergi dari hadapan gue. Gue juga ngga tau siapa. Bodo lah. Gue langsung ngancir pergi ke ruang guru. Setelah beberapa menit bicara sama Bu Ira akhirnya gue keluar dari ruang guru. Waktu gue keluar dari ruang guru ternyata orang yang tadi nabrak gue ada didepan ruang guru.
"eh kamu tadi yang aku tabrak?" tanyanya.
"eh iya hehe." Jawab gue canggung.
"Habis ngapain kok keluar dari ruang guru?"
" Nggak ngapa-ngapain sih, cuma mau sampein tugas aja soalnya gurunya mau rapat."
"Oh gitu. Anak kelas 12 ya?"
"hehe iya. Kalau gitu saya duluan ya, kak?" pamit gue.
"tunggu dulu." Ucapnya tiba-tiba nahan tanggan gue.
"eh kenapa kak?"
Dia malah diam ngelihatin gue dan nggak jawab pertanyaan gue. Maksudnya apaan coba. Mana sambil megang tangan gue.
"oh nggak jadi maaf." Setelah mengucapkan itu dia melepas tangan gue. "Buru balik ke kelas."
Gue hanya tersenyum dan langsung meninggalkan dia. Siapa yang nahan siapa yang nyuruh pergi. Siapa coba dia. Tapi gue nggak ambil pusing, entah siapapun dia bodo amat sih. Orang gue juga nggak kenal.
--
"Neshcaa dari mana?" tanya Lita dibuat-buat ke gue.
"duh geli anjing." Sarkas gue.
"ih Neshca gitu sama Lita. Gasuka."
"Anak stress."
"Lo kenapa ngga bilang-bilang sih kalau udah jadian sama si Juna." Ucap Lita tiba-tiba.
"ha? Apa Ta? maksud lo?" tanya gue cengo.
"Lo udah jadian kan sama Juna? Ngaku lo."
"Lo nggapapa Ta? kok lo tiba-tiba bicara ngelantur sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
(n) Realm
Teen Fiction(n) berarti 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢. perihal dunia apa yang akan membebaskan aku, aku benar-benar mengharapkan dia di sampingku. . . sebelumnya udah pernah publish cerita ini tapi kurang srek sama jalan ceritanya, kurang jelas siapa roleplaynya, pokok ngga jel...