"Karena aku menyukai (Name)! Dan kau merebutnya dariku!"
"Merebut?" Miya terkekeh. "Osamu, bukankah kau sudah tahu alasan (Name) berpacaran denganku", ujarnya sembari tersenyum seduktif membuat remaja didepannya kesal. "Ah benar juga, itu berarti (Name) sudah menolakmu kan?", Lanjutnya.
"Kau--- sialan" Osamu mencengkram kuat seragam yang Miya kenakan. "Putuskan (Name), kau tidak pantas dengannya"
"Oya? Lalu kau pikir kau pantas dengannya?", Miya melepas cengkraman tangan Osamu dari seragamnya.
"Tentu saja--"
"Slime tidak pantas bersanding dengan seorang putri" Miya mencengkram kuat punggung tangan Osamu. Membuatnya tersentak dan menatap tajam Miya
"Huh.. buang-buang waktu" Miya melepas cengkramannya. "Oh ya. Aku tidak akan putus dengan (Name)", lanjutnya kemudian berjalan meninggalkan Osamu.
"Kau terlalu sombong Chinen" Osamu berlari kearah Miya kemudian ia melayangkan pukulannya namun Miya dengan refleks menghindarinya.
"Hee.. apa ini? Apa kau tidak terima dengan ucapan ku?" Miya menatap sinis Osamu yang terlihat nampak kesal padanya.
Ditempat lain
"Huh.. akhirnya selesai" (Name) berjalan keluar dari dalam toilet perempuan. "Pasti Miya menungguku, sebaiknya aku cepat mengambil bento dikelas", ujarnya kemudian berlari.
"Minna ada yang berkelahi ditaman sekolah!", Teriak salah seorang siswa yang berada di koridor sekolah.