Dipasar......
"Oppa,panas!"keluh lisa yang bersender dipohon,memang hari ini cuaca sedang panas-panasnya apalagi rambutnya sangat panjang."Oppa,aku potong rambut ya?"tanya lisa pada para suaminya,namun ia malah ditatap datar dan tajam.
"Apa?kenapa?boleh ya,ini menggangguku"bujuknya.
"Tapi wanita tidak boleh memotong rambutnya"ujar hyunjin.
"Emang kenapa?rambut panjang itu sangat ribet,boleh ya?"
"Kau sudah bersuami tentunya dilarang,apalagi semakin panjang rambut wanita semakin cantik"ucap hansung.
"Benarkah?aku dulu sampah dan jelek,tidak ada pengaruhnya"
"Tetap saja tidak boleh"tegas seojun.
"Jangan mencoba membantah lisa"ucap tegas hyunjin membuat lisa cemberut.
"Ayolah oppa tampan boleh ya?"pinta lisa pada minjun yang telah berada disampingnya.
"Apa?"tanya minjun seolah tidak mendengar.
"Ayolah oppa tampan aku boleh potong rambut ya?"ujar lisa seimut mungkin dengan mengedipkan kedua matanya.
"Aku memang tampan,apa hadiah untukku?"tanya minjun berbisik.
Lisa berpikir keras bagaimana meluluhkan manusia alay disampingnya ini,ia menatap suaminya yang lain yang sedang sibuk menjual sehingga tidak ada yang memperhatikan mereka.
"Bagaima....."
Cup
Belum sampai minjun menyelesaikan kalimatnya benda kenyal menempel dipipi kanannya.ia menyentuhnya dan menatap gadis disampingnya yang memalingkan wajahnya kearah lain.
"Apa yang kau lakukan lisa?"tanya Minjun cukup terkejut.
Lisa mendengus sebal dengan pertanyaan yang baru dilontarkan kepadanya,apa pria itu tidak tahu kalau dia sedang malu dan malah ditanya.
"Menurutmu?udah jadinya kau harus membantuku"ujar lisa cepat menghindari kegugupannya.
"Ah,itu kejutan yang manis baiklah tuan putri suamimu yang tampan ini akan menuruti permintaanmu,semoga mendapatkan kejutan lebih"bisiknya diakhir kalimat.
"Enak aj....."
"Lihat,rombongan nona pertama jenderal jungseok kemari"ucapan lisa terhenti saat minjun memotong ucapannya dan benar 3 orang cewek dengan dandanan menor berjalan kearah mereka dengan beberapa prajurit dan pelayan dibelakangnya."Oppa,mereka itu siapa?"bisik lisa ke minjun.
"Itu yang paling depan nona pertama jenderal tingkat 2 jungseok,nona yoonra,disamping kanan dan kirinya mereka nona dari menteri keuangan dan jenderal tingkat 3 hara dan yunha,sifat mereka suka menindas dan nona pertama yoonra tunangan putra mahkota,kakakmu"jelas minjun panjang lebar,ia sangat tahu seluk beluknya karena ia dulu bekerja dipasar.
"Salam nona pertama"ucap serempak semua rakyat serta kelima suaminya terkecuali lisa.
"Hemmm,makanan apa ini?"tanya yoonra angkuh.
"Sate ayam nona"jawab hyunjin.
"Baunya enak iya kan?"tanya yoonra pada kedua temannya dan mereka mengangguk.
"Kita beli 30 tusuk"perintah yoonra yang langsung disiapkan para suaminya cepat.
Sedangkan lisa pergi kebalik pohon tanpa sepengetahuan orang lain lalu mengipasi dirinya.ia memejamkan matanya sebentar lalu telinganya mendengar perkataan yang membuatnya jengkel.
"Dengar orang miskin,kami tidak akan membayarnya,kau tahukan aku siapa?calon putri mahkota masa depan,paham?"ucap yoonra.
"Benar,dia calon putri mahkota masa depan bahkan calon permaisuri nantinya"timpal hara.
"Jadi kami tidak akan membayarnya"sahut yunha.
"Gila,aku gak mau punya kakak ipar seperti itu"batin lisa miris
Kelima suaminya hanya mengangguk pasrah,namun ketika ketiga nona itu berbalik terdengar ucapan yang membuat langkah mereka terhenti.
"Apakah seorang calon putri mahkota tidak mampu membayar?"
Serempak mereka berbalik dan menatap gadis cantik berjalan kearah mereka,mereka sempat terpana oleh kecantikannya seperti dewi hingga ucapannya membuat lamunan mereka buyar.
"Apakah seorang calon putri mahkota tufak mampu membayar?"ulang lisa yang sudah berada tepat dihadapannya.
"Apa maksudmu?"tanya yoonra angkuh walaupun ia sekarang merasa iri.
"Apakah calon putri mahkota perlu pengulangan sampai tiga kali?"tanya lisa bersedekap dada sedangkan orang sekitar yang mendengarnya menagan tawa.
"Kamu siapa ha?beraninya berkata seperti itu"bentak yoonra.
"Apa kau tidak mengenaliku?kurasa tidak usah kuberitahu"
"Maaf nona,dia sampah lisa itu"ucap salah satu pelayan.
"Oh kau rupanya,hanya sampah buangan,memalukan menjijikan beraninya kau berkata seperti itu padaku,kau yang terbuang dan rendahan harus bersujud dibawahku.dasar tidak punya malu"ujar yoonra.
"Udah selesai berkicaunya?aku hanya ingin kau membayar sate itu dan mau boleh pergi"kata lisa sambil memainkan kuku jarinya tanoa menatap yoonra.
"Kita tidak akan membayarnya dan kau tahu itu"ucap hara
"Apakah 15 perak itu terlalu mahal bagimu calon putri mahkota?"tanya lisa penuh penekanan.
"Dia calon putri mahkota tidak perlu membayarnya,ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan"sahut yunha.
"Kami tidak makan dengan tahtanya,kami makan dengan uang dan ia haris membayarnya,tidak ada bedanya nona bangsawan dengan kawanan bandit"ijar lisa santai.
"Tutup mulutmu!kau beraninya menghinaku!!"bentak yoonra marah.
"Hukum dia pengawal"lanjutnya,2 pengawal langsung bergegas menghampiri lisa namun belum sampai 3 langkah kelima suaminya sudah berada disamping lisa dan bersujud.
"Nona maafkan istri kami"ucap mereka serempak.
"Oppa,apa yang kalian lakukan?bangun jangan bersujud!"ujar lisa lalu berjongkok membantu minjun bangun yang memang tepat disampingnya.lalu krlimanya pun berdiri dengan kepala tertunduk.
"Apa maumu?apa kau mau memeperpanjang masalah?kami hanya ingin hak 15 kami,kalau kalian tidak mampu yasudah kami ikhlaskan"ucap lisa yang membuat marah ketiganya memuncak.
"Sudahlah lisa"minjun mencoba menarik tangan lisa agar mengalah ditepisnya kasar dan menatap tajam putri yoonra.
"Kau tahu?menghina nona bangsawan bisa dihukum mati"ancam hara.
"Aku tidak menghina.kalian yang memperpanjang masalah ini.Dihukum mati?cih...jangan pernah menyentuhku atau aku akan membunuh kalian"kata lisa berubah dingin.
"Ap..."
"Nona,lebih baik kita mengalah saja,dia masih dilindungi oleh ibu suri"perkataan yoonra terhenti karena ucapan pelayan pribadinya,ia pun memilih pergi dan merelakan 15 peraknya.Ia sangat kesal,biasanya ia menghina sekarang terhina dihadapan banyak orang."Awas saja kau jalang!"batinnya.
#your vote my hope🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice ( Lengkap )
FantasyAku tidak tahu alasan kenapa aku berada di raga ini,aku juga tidak tahu alasan kenapa aku harus menjalankan garis takdir seseorang di masa lalu. Namun, Kenapa setelah aku menemukan secercah alasan itu kesedihan dengan kejam menghantamku? Air mataku...