Chapter 1 - Awal Mula Dari Semua Ini

225 25 0
                                    

Asap tebal berwarna biru keungu unguan mulai menjalar ke seluruh tempat. Dari yang terpencil sampai ke kota kota besar, seperti Seoul.

Tiada yang tahu darimanakah asap itu berasal, atau apakah efek itu memiliki efek samping yang berdampak bagi kehidupan makhluk hidup. Tiada yang tahu.

"Mama! Lihat, ada asap ungu! Warnanya bagus!" seru seorang gadis kecil yang rambutnya dikuncir kuda.

Sang Mama terlihat kaget saat melihat asap tersebut. "Haeun, jangan diluar! Mama takut asap itu berbahaya!" seru Nyonya Na, Mamanya Haeun.

"Tapi, Ma... Asapnya bagus! Haeun mau memfotonya dulu!" bantah Haeun sambil menrengek.

"Haeun.."

"Maa..."

Tiba tiba...

Bruk....

"Haeun!!" seru Nyonya Na sambil berlari ke arah anaknya yang tiba tiba ambruk.

Haeun masih membuka matanya, tapi tatapannya terlihat kosong. Mamanya semakin kaget karena itu.

"Ha...." Mamanya baru saja akan memanggil nama Haeun, tapi sesuatu terjadi..

Mata Haeun berubah warna menjadi merah. Kulitnya putih ikut berubah warna menjadi biru pucat. Tubuhnya kini diselimuti bulu, kayak bulu kucing gitu, tapi lebih tebal.

"Haeun... Kamu kenapa, nak?" tanya Nyonya Na sambil beringsut mundur untuk menghindari sang anak yang telah berubah.

Dan Haeun berdiri tegak, dan mendekati sang Mama. "Maaa... Maaa...," panggilnya terbata bata.

Nyonya Na langsung gemetar saat mendengar panggilan dari anaknya. Dia mencoba untuk mendekati anaknya. Siapa tahu saja, hanya tubuh anaknya saja yang berubah, tidak dengan pola pikirnya.

"Haeun... Ini Mama, nak. Ini Mama," ucap Nyonya Na.

Haeun langsung berlari terseok seok ke arah sang Mama, dan memeluknya. Namun tiba tiba..

Grawukk...

Mamanya langsung termakan oleh Haeun. Dan kemudian, berubah menjadi seperti Haeun. Hanya saja, Mamanya tidak memiliki kepala, sedangkan Haeun masih memiliki kepala.

Seorang remaja terlihat duduk di depan televisi yang menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang remaja terlihat duduk di depan televisi yang menyala. Memang matanya terlihat fokus memandangi siaran berita yang sedang berlangsung. Tapi dari sorot matanya, bisa dilihat hanya ada kekosongan yang tersisa di sana.

Semenjak sang Ibu meninggal, Chan sudah tidak lagi datang ke kampus untuk melanjutkan kuliahnya.

Satu satunya alasan mengapa dia memutuskan untuk lanjut adalah karena ibunya. Tapi sekarang, ibunya sudah tak ada. Tak ada lagi sumber semangat dalam kehidupannya.

Tiba tiba saja, dia mengerjapkan matanya beberapa kali, dan kemudian memandang siaran berita tersebut dengan cermat.

Tak lama kemudian, mata Chan pun membola. Dia tak percaya dengan berita yang disiarkan di televisi.

Go Up [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang