Chapter 5 - Efek Samping

229 32 4
                                    

"Huwaaaaaa... Changbin!! Jangan cepet cepet!" seru Minho sambil berpegangan dengan Chan.

Fyi, karena mobil metalik ini cuma bisa dipake untuk dua orang, jadi Minho mau gak mau harus dipangku sama Chan. Kayak dede bayi gitu.

"Kalau gak cepet, entar kita kekejar sama monster monster sialan yang namanya sok keren itu!!" seru Changbin sambil menginjak pedal gas, membuat mobil tersebut melaju dengan semakin cepat. "Berpegangan. Takutnya, ini mobil terbang," peringatnya, membuat Chan dan Minho melotot.

"Lo gila?" tanya Chan, masih dengan wajah cengonya.

"Jangan banyak tanya! Ini keadaan darurat masalahnya," jawab Changbin. "Sebaiknya berpegangan sekarang. Di depan sana ada tikungan tajam."

Chan langsung mencengkram dengan kuat jok mobil. Minho malah mencengkram bahu Chan, karena udah gak ada lagi pegangan yang bisa dia gunakan.

"Siap siap!" Changbin memberi peringatan, membuat keduanya memejamkan mata masing masing.

Ckittt...

Mobil hasil curian itu berbelok dengan tajam ke arah kanan, menuju Jembatan Yeongdong, jembatan yang menghubungkan Distrik Gangnam dengan Distrik Jungnang.

"Gimana keadaan belakang?" tanya Changbin sambil menoleh sekilas ke arah spion.

Chan dan Minho membuka mata masing masing. Sedari tadi, mereka gak berani hanya untuk sekedar membuka mata.

Chan menoleh ke belakang, matanya pun terbelalak kaget. "Bin, mereka bermutasi...," lapor Chan, membuat Changbin ikutan melotot, sedangkan Minho hanya memandang keduanya bingung

"Gimana caranya mereka bisa bermutasi dalam waktu dua hari?!" tanya Changbin dengan nada tinggi.

"Gak ada penanganan yang baik dari pemerintahan, Bin.. Jadi monster monster purplish bisa lebih cepat bermutasi," jelas Chan.

"Bentar... Mutasi itu apa?" tanya Minho bingung.

Chan menoleh ke arah Minho yang sedang duduk di pangkuannya dengan wajah bingung. "Lho? Lo gak tahu arti mutasi?"

Minho menggeleng dengan wajah polos.

"Mutasi itu artinya bertambah kuat, Ho," jelas Changbin.

Minho hanya mengangguk kecil.

Brukk!! Bum! Bum!

Chan dan Minho membolakan matanya masing masing. Seekor monster tiba tiba saja menyerang dari sebelah kanan, membuat Changbin yang menyetir hampir terseruduk oleh monster bertanduk itu.

Iya, setelah bermutasi, monster monster itu memiliki ciri khasnya masing masing. Yang warna biru jadi memiliki ekor ikan bersirip, yang warna pink jadi punya sayap, sedangkan yang ungu jadi memiliki tanduk banteng yang kokoh.

Mobil sedang metalik itu hampir terguling, karena kekuatan monster ungu yang gak main main. Untung saja, Changbin bisa membalikkan keadaan, jadi mobil itu tudak berguling dan berakhir masuk ke dalam sungai.

Dorr! Dorr! Dorr!

Chan menatap Minho dengan tajam. Remaja di pangkuannya ini mendapatkan senapan panjang entah dari mana.

"Anjir, lo dapet itu senapan dari mana, Ho?!" tanya Changbin panik, hampir membuat mobil yang mereka tumpangi menabrak trotoar.

"Dari bagasi," jawab Minho santai sambil menembakkan beberapa peluru ke arah monster monster yang sedang mengejar mereka.

"Heh! Jangan dipake terus, Ho! Entar pas lagi darurat, pelurunya habis!" peringat Chan.

Kan gak lucu, kalau misalnya mereka lagi kedesak dengan nyawa sebagai taruhannya, terus pas lagi ngarahin senapan, eh... Pelurunya habis. Alamat mati di tempat mereka bertiga.

Go Up [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang