~Introduction Chapter - Hwang Hyunjin~

177 22 0
                                    

Seorang remaja jangkung terlihat berlari terburu buru. Ya, tentu ada alasannya, mengapa ia berlari lari seperti itu.

Hari ini adalah hari pertama dia masuk kerja. Tapi karena dia harus mengurus adiknya, lebih tepatnya kembarannya yang sakit sakitan, Hyunjin jadi telat masuk kerja.

Remaja jangkung itu tidak mau reputasinya di tempat kerja menjadi buruk, karena dia terlambat di hari pertama.

"Hah... Hah..." Suara napas yang berat terdengar dari bibirnya.

Dia jelas lelah. Berlari dari distrik satu ke distrik lain dengan jarak lebih dari 5 km itu tidaklah mudah.

Dengan keringat bercucuran di wajahnya, Hyunjin masuk ke salah satu supermarket yang ada di sana. Supermarket yang akan menjadi tempat ia bekerja untuk beberapa bulan ke depan.

Seorang remaja perempuan terlihat berdiri bersedekap dengan wajah kesal. Dia adalah karyawan shift sebelum Hyunjin.

"Maaf, Kak... Saya telat," ucap Hyunjin kepada perempuan itu.

Perempuan itu tadinya ingin marah. Tapi tidak jadi, karena melihat wajah kelelahan Hyunjin.

"Kenapa lo bisa telat?" tanya perempuan itu.

"Saya harus ngurusin adik saya, Kak. Adik saya sakit sakitan, jadi butuh perhatian extra," jawab Hyunjin jujur.

Perempuan itu mengangguk. "Ya udah. Lo ambil minuman dulu aja. Nanti gue bayarin. Kasihan, rumah lo kan jauh, mana harus lari larian lagi ke sininya."

Hyunjin menatap perempuan itu dengan mata berbinar binar. "Boleh, Kak?" tanyanya penuh harap.

"Boleh... Tapi ada syaratnya."

Hyunjin terlihat mengernyitkan keningnya samar. "Syaratnya apa?"

"Lo jangan manggil gue kakak. Gue merasa tua kayaknya nenek nenek. Lagipula, gue sama lo kayaknya seumuran."

Hyunjin hanya mengangguk. Tak masalah jika hanya itu syaratnya.

 Tak masalah jika hanya itu syaratnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin terlihat sangat senang. Di tangannya kini ada beberapa lembar uang kertas untuk dia dan kembarannya makan. Dan makanan instan juga yang diberikan oleh Ryujin, remaja shift sebelum Hyunjin.

Mungkin kalau dihitung hitung, uang tersebut cukup untuk makan selama seminggu. Tapi kalau diirit irit, bisa sampai 2 atau 3 minggu. Lumayan, kan?

Hyunjin dengan hati senang, berlari ke arah distrik tempat dia tinggal. Tak sabar untuk memberitahukan kabar gembira ini kepada sang adik.

Btw, Hyunjin hanya punya kembarannya sebagai keluarga. Ayah dan Ibunya sudah lama meninggal sejak dia masih sangat kecil. Sedangkan Kakek dan Nenek, mereka juga sudah meninggal, bahkan sebelum Hyunjin dan kembarannya lahir.

"Yeji!!! Kakak bawa makanan dan uang untuk kita makan!" seru Hyunjin dari pintu depan rumahnya.

Biasanya, walaupun sedang sakit, Yeji bakalan membuka pintu, menyambut Hyunjin dengan senyuman manisnya. Namun, sekarang perempuan itu tidak kunjung muncul dari dalam rumah.

"Ji? Lo dimana?" tanya Hyunjin sambil memutar kenop pintu.

Cklek....

"YEJI!!" pekik Hyunjin saat melihat sang kembaran sudah tergeletak tak bernyawa di lantai ruang tamu dengan darah mengalir dari hidungnya.

"YEJI!!" pekik Hyunjin saat melihat sang kembaran sudah tergeletak tak bernyawa di lantai ruang tamu dengan darah mengalir dari hidungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hwang Hyunjin (17 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hwang Hyunjin (17 Tahun)

Go Up [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang