~Introduction Chapter - Kim Seungmin~

174 22 2
                                    

"Untuk apa kakak mau kabur sama Kak Felix? Kehidupan kakak, kan enak!"

"Jeong... Kamu gak tahu yang sebenarnya...."

"Gak tahu sebenarnya, gimana?! Sudah jelas, Kakak mah selalu disayang sayang! Jeongin enggak!"

Seungmin adik bungsunya itu, dan mengecupi surai Jeongin berkali kali.

"Jangan pernah berpikir hidup kakak itu lebih baik, daripada hidupmu, Jeong. Karena kamu gak pernah ngelihat yang sebenarnya," ucap Seungmin sambil mengelap air mata Jeongin.

Jeongin mendongakkan kepalanya untuk menatap Seungmin yang juga sedang menatapnya.

"Kalau kakak boleh jujur, kakak malah pengin jadi kamu, Jeong...," ucap Seungmin lirih.

Ya, Seungmin dan Jeongin adalah kakak beradik. Umur mereka tak terpaut terlalu jauh. Mereka hanya beda satu tahun.

Walaupun hanya beda satu tahun, kasih sayang kedua orangtua sangatlah berbeda. Kadang membuat Jeongin, maupun Seungmin iri dengan satu sama lain.

Kalau dibilang hidupnya Seungmin itu lebih baik daripada Jeongin, maka itu adalah kesalahan besar. Kehidupan Seungmin jauh lebih buruk daripada Jeongin, tapi Seungmin menutupi semua hal itu. Dia tidak mau adiknya menganggap ayah dan ibu mereka jahat.

Seungmin berkali kali kena tampar, atau bahkan lebih, hanya karena nilainya yang turun.

Mungkin kalau turunnya secara drastis, pasti lain ceritanya. Tapi masalahnya, turun yang dimaksud di sini hanyalah sebatas turun satu atau dua poin. Misalnya dari nilai 97, jadi nilai 96.

Seungmin terlihat menangis dalam diam sambil memeluk Jeongin. Dia sebenarnya ingin curhat kepada adiknya itu, tapi dia tidak ingin membebani Jeongin.

"Seungmin! Kenapa nilaimu jadi jelek begini?!" bentak sang ayah sambil meremat kertas hasil ulangan Seungmin.

Seungmin hanya menunduk, tak berani untuk sekedar kontak mata dengan sang ayah. Ayah kalau sudah marah, pasti akan sangat menyeramkan. Seungmin sangat takut akan hal itu.

"Kamu mau jadi apa sih, Seung?! Ayah gak pernah mengajari kamu untuk mendapatkan nilai jeblok seperti ini!" bentak ayahnya untuk sekian kalinya. "97? Cuih... Nilai apaan itu?!"

Bahkan, nilai 97 sudah dikategorikan sebagai nilai anjlok oleh ayah Seungmin. Lalu, nilai KKM itu berapa? 100?

Ya... Ayah Seungmin ingin anaknya tidak seperti dia di masa yang akan datang, jadi dia ingin Seungmin mendapat nilai sempurna.

Seungmin sebenarnya udah berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkan nilai sempurna. Tapi yang namanya kesempurnaan itu, kan hanya milik tuhan semata. Jadilah Seungmin mendapatkan nilai 97.

Plak!!

Seungmin dapat merasakan tamparan keras di pipi sebelah kanannya. Bercak memar terlihat jelas di pipinya itu. Memang tamparan sang ayah gak pernah main main.

"Besok, jangan lupa remed. Nilai 97 aja kok seneng."

Seungmin hanya bisa mengangguk pelan. Dia gak punya nyali besar hanya untuk sekedar membantah.

Dan satu hal lagi yang membuat kakak beradik itu salah paham. Atau lebih tepatnya, Jeongin salah paham.

Jeongin gak tahu apa yang terjadi kepada Seungmin, karena saat Seungmin dimarahin habis habisan, Jeongin udah tidur pulas.

Jeongin gak tahu apa yang terjadi kepada Seungmin, karena saat Seungmin dimarahin habis habisan, Jeongin udah tidur pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Seungmin (17 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Seungmin (17 Tahun)

Go Up [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang