Chapter 2 - Serangan Dadakan Purplish

174 21 3
                                    

Chan berlari ke sana kemari, berusaha menghindari monster monster yang mulai merajalela di kota Seoul ini.

Hampir setiap jalan terdapat sedikitnya 5 atau bahkan lebih dari 10 manusia monster jadi jadian. Sungguh menyeramkan.

Sebenarnya merupakan kegiatan beresiko besar, berjalan di luar rumah di sekitar posisi monster monster itu berada, tapi Chan sama sekali tidak peduli. Yang ia pikirkan sekarang ini hanyalah Bam Bam, temannya yang menghilang tanpa jejak.

Remaja bermarga Bang itu sangat khawatir dengan keadaan Bam Bam. Apalagi setelah panggilannya tak digubris oleh Bam Bam.

Biarlah orang mengatakannya menantang maut, karena memang itulah yang akan dilakukan Chan sekarang ini. Menantang maut demi Bam Bam.

Krak....

Chan yang sedang berjalan mengendap endap di belakang monster monster sialan itu, langsung menoleh ke arah bawah. Ternyata, dia malah menginjak ranting kayu.

Dan sialnya lagi, monster monster itu peka terhadap suara yang ditimbulkan oleh ranting yang terinjak Chan.

"Sial," umpat Chan sambil berusaha lari dari keadaan yang menyeramkan itu.

Chan langsung lari tanpa aba aba ke sembarang arah. Satu hal yang dia inginkan sekarang ini hanyalah terbebas dari makhluk makhluk aneh yang kelaparan itu.

Remaja yang baru saja ditinggal oleh sang ibu tersebut menoleh ke belakang. Ternyata benar dugaannya, monster monster haus darah itu benar benar mengejarnya. Bukan hanya satu, melainkan empat!

Chan menoleh ke arah bawah. Ada kumpulan ranting kayu tergeletak tak jauh dari tempat ia berada.

Tak mau menyia nyiakan ranting ranting kaya berharga itu, Chan langsung mengambil semua ranting kayu berukuran cukup besar itu, dan melemparkannya asal ke arah monster monster itu. Siapa tahu saja, monster monster itu bisa lenyap dari hadapannya dengan bantuan ranting kayu.

Satu

Dua

Tiga

Bahkan lima ranting kayu terus dilemparkan oleh Chan. Namun, tak berdampak banyak kepada makhluk makhluk berwarna warni layaknya pelangi itu.

Dan satu hal yang disadari oleh Chan, makhluk itu akan membelah diri menjadi dua setiap ranting kayu itu mengenai mata mereka. Bahkan ada yang membelah dirinya menjadi tiga sekaligus. Sungguh hebat!

Maka dari itu, Chan berhati hati melemparkannya. Takut apa yang ia lakukan akan berakibat fatal pada kehidupannya.

Tiba tiba...

Bruk!! Jeder!!

Seseorang melempari monster monster bernama purplish itu dengan mobil mobil yang terparkir nganggur di pinggir jalan.

Mobil mobil tersebut menghantam para monster, dan kemudian meledak seketika itu.

Chan langsung menoleh ke arah remaja tersebut. "Jangan sampai kena matanya!" peringatan Chan.

Remaja itu ikut ikutan menoleh ke arah Chan dengan tatapan bingung. "Kenapa emangnya?"

"Dia akan membelah diri!" jawab Chan setengah berteriak.

Remaja tersebut langsung membolakan matanya kaget. "Yang benar?!" serunya tak percaya.

"Silahkan coba, kalau lo gak percaya."

Remaja yang diketahui memiliki tinggi badan di bawah rata rata itu hanya mengangguk.

Keduanya tak menyadari jika salah satu monster yang terhantam mobil, tiba tiba saja membelah dirinya menjadi empat.

Go Up [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang