~Introduction Chapter - Seo Changbin~

145 22 2
                                    

Seorang remaja dengan tinggi dibawah rata rata terlihat sedang memasuki rumah besar dengan mengendap endap. Ya, itu adalah rumahnya. Rumah yang serasa tidak seperti rumah, melainkan seperti nerakanya dunia.

"Seo Changbin!" panggil seseorang, membuat Changbin yang sedang berjalan mengendap endap, langsung berhenti mendadak.

Muka Changbin langsung pucat pasi saat tahu siapa yang memanggilnya... Seo Changmin, Papanya sendiri.

Sang papa terlihat memandanginya dengan tatapan tajam. Changbin tak bisa berbuat apa apa, selain menunduk dan merapalkan doa supaya dirinya masih bisa melihat matahari esok hari.

"Bagaimana sekolahmu, nak?" tanya Changmin dengan nada lembut. Namun, nada lembut itu berarti sesuatu yang berbeda untuk Changbin.

"B-baik," jawab Changbin sedikit terbatas bata.

"Oke, baiklah," balas Changmin sambil kembali duduk di sofa, dan membaca koran seperti sediakala.

Changbin terlihat kebingungan. Tidak biasanya Papanya berlaku lemah lembut seperti ini. Bukannya Changbin tidak bersyukur, tapi... Ini sungguh aneh.

Merasa bukan urusannya untuk menanyakan perubahan sifat sang ayah, Changbin lebih memilih untuk pergi ke kamarnya.

"Changbin."

Satu kata tapi cukup untuk membuat Changbin merinding.

"A-ada apa, Pa?" tanya Changbin lirih.

Changmin terlihat memandangi sang anak dengan seringaian. Menyeramkan adalah satu kata yang cocok untuk menggambarkan Changmin sekarang ini.

"Papa lupa satu hal. Bagaimana nilai ulangan harianmu, nak?" tanyanya masih dengan seringaian menyeramkannya. "Pasti bagus, kan?"

Changbin tak berani menatap papanya sendiri. Dia hanya menunduk.

"Mana hasil ulanganmu?" tanya Changmin sambil menyodorkan tangannya ke depan, menagih hasil ulangannya Changbin.

Changbin hanya pasrah, dan memberikan hasil ulangannya yang bisa dikatakan sangatlah buruk.

Changmin membaca sekilas hasil ulangan sang anak. Senyuman manis terbit di bibirnya.

"Bagus, nak...."

Changbin tercengang saat mendengar kalimat tersebut. Sontak, dia mendongakkan kepalanya untuk menatap papanya.

Plak!!

"Bagus. Kamu sudah membuat papa kecewa berat, Changbin!" bentak Changmin.

Changbin hanya bisa menatap papanya sendiri dengan tajam. Ia tak peduli apa yang akan terjadi padanya kemudian. Lebih baik mati di tangan papanya sendiri, daripada harus menjalani hidup seperti ini, menurutnya.

Tapi... Entah keberanian darimana-

Plak!!

-Changbin berhasil menampar papanya sendiri. Balasan yang setimpal, istilahnya.

Jangan ditanya wajah papanya seperti apa. Sudah merah padam, karena menahan amarah yang memuncak.

Baru pertama kali ini, Changbin membalas apa yang dilakukan sang ayah. Baru pertama kali ini, tapi Changbin sudah cukup puas akan hal itu.

"Kita impas sekarang," ucap Changbin santai.

Biarlah kalau orang lain mengecapnya sebagai anak durhaka. Biarlah... Karena mereka gak tahu yang sebenarnya.

Wajah Changbin tak terlihat takut atau semacamnya. Hanya ada senyuman licik, dan juga tatapan kemarahan penuh dengan kilatan kilatan amarah.

"Anak kurang ajar! Berani beraninya kamu melawan papa!" bentak Changmin untuk sekian kalinya.

Changbin tak menjawab, ia malah melenggang pergi keluar rumah sambil membawa tas ranselnya. Bodo amat sama papanya yang udah teriak teriak penuh amarah.

"Gue gak akan balik lagi ke rumah ini.... Selamanya!"

 Selamanya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seo Changbin (18 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seo Changbin (18 Tahun)

Go Up [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang