Langit
Semesta cuma dirawat tiga malam di rumah sakit, dia pulang ke rumah tepat di hari minggu yang membuat gue berkeliaran di BKK untuk mencari nomor dan blok rumahnya. Komplek ini sama luasnya dengan TKI, kalau gak teliti melihat nama jalan, blok, dan nomor rumah, kemungkinan lo akan nyasar atau parahnya berputar di lokasi yang sama selama beberapa kali.
Ternyata rumahnya lumayan besar, sedikit mubazir kalau cuma ditinggali sendirian. Di bagian halamannya dia biarkan kosong sehingga banyak rumput liar yang tumbuh disana, lalu cat tembok bagian depannya kelihatan beda warna dan jelas sangat mencolok mata. Mungkin awalnya putih gading, terus dia ganti jadi abu-abu yang cukup gelap tapi nggak diberesin.
"Kena fitnah gak nih kalau gue main ke sini?"
Semua gara-gara Kelana. Gara-gara dia yang pengen kita temenan sehingga gue jadi menganggap orang ini sebagai teman sungguhan.
"Kalo kena fitnah, nikah aja kita. Kelar tuh urusan."
"Najis, gini-gini gue masih doyan sama cewek." Gue menyimpan barang bawaan di atas meja makan. Tadi sengaja ke BreadTalk buat beliin dia roti dan juga beberapa desert. Niatnya mau beli roti tawar sama susu kaleng aja biar sekelas sama dia, tapi gue gak tega ngeliat Semesta jadi mirip orang susah beneran kalau makan roti tawar pake susu kental manis.
"Gelang yang gua kasih mana? Kok gak ada di tangan lu?" Teliti bener, gue aja gak ngeh kalau gue gak pake gelang dari dia.
"Emang kalau gak dipake kenapa? Putus gitu kita?"
"Yah, gak setia kawan lo demi. Gue aja— EH ANJIR MANA?" Tuh liat, coba tebak siapa yang paling belet di dunia ini? "Lang, kok gua malah pake gelang RS sih? Gelang gue mana?!"
"Gak tau, balik ke Manchester kali."
Mukanya panik, lalu beberapa detik kemudian dia sedikit berlari menghampiri koper yang entah kenapa gede banget itu. Dia nginep tiga malem di rumah sakit bawa perlengkapan satu koper? Yang bener?
"Alhamdulillah, kalau ilang kudu ke Manchester lagi gue, klaim asuransi kehilangan." Dia melepas gelang dari rumah sakit yang bertuliskan nama serta umurnya itu kemudian membuangnya asal, balik memakai gelang berornamen bumi yang sejujurnya lebih gue sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelana Langit Semesta
Fiksi PenggemarKelana tidak suka berkelana, namun belakangan dia sangat suka menjadi penikmat dari langit dan juga semesta. Pada langit, dia menemukan keindahan yang tertutupi oleh berjuta rahasia. Dan pada semesta, dia menemukan segala yang dia inginkan dari luas...