Six

434 88 20
                                    

Jiyeon mengigit bibirnya melihat rumah yang begitu megah di depannya, setelah Taehyung dan Sungyoon mengantarnya ke rumah Jungkook, kedua pria itu langsung pergi karena memiliki urusan lain, satpam di depan gerbang tadi langsung mempersilakan Jiyeon untuk begitu ia memperkenalkan dirinya sebagai teman Jungkook, dan di sinilah dirinya sekarang, berdiri kaku di depan pintu besar yang menjulang tinggi.

"Ada yang bisa aku bantu?" Suara seseorang dari arah belakang mengejutkan Jiyeon, ia tersenyum dan melihat wanita paruh baya yang tersenyum ke arahnya, dilihat dari penampilannya, Jiyeon tau wanita yang masih terlihat cantik walau sudah berumur itu sudah baru saja berkebun, terbukti dengan tangan cantiknya yang kini kotor oleh tanah dan juga sekop kecil di tangan kanannya.

"Saya mencari Jungkook, Bibi, apakah dia ada?" Tanya Jiyeon sopan.

"Jungkook? Kau temannya? Masuklah, aku akan memanggilnya."

Jiyeon mengikuti paruh baya yang belum ia ketahui namanya, melihat betapa besar dan mewahnya rumah Jungkook, Jiyeon hanya bisa berdecak kagum, pria itu benar-benar seorang pangeran yang terlahir dengan sendok emas di mulutnya.

"Duduklah dulu sayang, aku akan memanggil anak itu, ahh kenalkan aku Minjung, ibu Jungkook." Minjung tersenyum membuat Jiyeon tersenyum canggung dan membungkukkan badanya. Ia mendongak dan melihat Minjung yang sudah berjalan ke lantai atas memanggil Jungkook.

Langkah kaki yang terdengar menuruni tangga itu membuat Jiyeon mengalihkan netranya menatap Minjung yang turun tanpa Jungkook, membuat gadis itu menyerngit.

"Aku lupa jika Jungkook sedang mengantar Nunna-nya belanja, bagaimana ini? Apa kau mau menunggunya? Aku pikir sebentar lagi di akan pulang."

Jiyeon nampak berpikir dengan kening berkerut, jika ia pulang begitu saja ia tidak mendapat apa-apa, sedangkan ia sudah ijin pada Jaehyun untuk tidak masuk kerja hari ini.

"Baiklah, aku akan menunggunya saja, bibi."

"Ahh begitukah? Bagaimana jika sambil menunggu Jungkook kau membantuku di dapur? Aku ingin membuat chocolate cake kesukaan Jungkook."

'Ahh jadi itu kue kesukaan Jungkook.' batin Jiyeon.

"Tapi buatanku tidak pernah seenak toko kue langganan kami, di sana kue-nya sangat enak, Jungkook bahkan sampai ketagihan." ujar Minjung melanjutkan perkataannya dengan antusias membuat Jiyeon tersenyum dan senyumnya semakin lebar membayangkan Jungkook yang memakan kue coklat itu dengan mulut penuh dan juga noda-noda krim di sekitar bibir pria itu yang mungkin terlihat seksi. Jiyeon menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Baiklah aku akan membantu Bibi membuat kue, kebetulan aku bekerja di cake & coffe shop dan tak jarang aku yang membuat menu untuk kafe itu ." ujar Jiyeon ikut bersemangat membuat mata tua milik Minjung terlihat berbinar.

"Benarkah? Wah mungkin aku bisa belajar banyak darimu. Ayo." Minjung langsung merangkul lengan Jiyeon dan mengajaknya menuju dapur.

"Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau menggunakan masker sayang?" Tanya Minjung memperhatikan wajah Jiyeon lebih seksama membuat gadis itu salah tingkah dan menggelengkan kepala.

"Bukan apa-apa, Bibi. Aku hanya sedikit flu."

Minjung hanya mengangguk dan mulai menyiapkan bahan-bahannya, entah mengapa sejak pertama bertemu Jiyeon, ia merasa begitu dekat dengan gadis itu dan langsung menyayanginya, perasaan yang sulit dideskripsikan.

Dan selama satu jam itu mereka berkutat dengan bahan-bahan untuk membuat kue, namun sepertinya Jiyeon yang lebih mendominasi karena Minjung memintanya agar Jiyeon membuat cake untuknya, wanita itu bilang ingin mencicipi rasa cake buatan Jiyeon, jadilah wanita paruh baya itu hanya membantu Jiyeon dalam menyiapkan alat dan bahan.

..

"Woahh Ibu membuat cake cokelat?" Jungkook yang baru saja tiba di rumah langsung menuju dapur begitu indra penciumannya mencium bau yang sangat menggoda, ia langsung mengambil cake cokelat yang baru saja Minjung potong menjadi bagian-bagian kecil, begitu juga dengan Yoana yang berjalan di belakang Jungkook langsung mengambil sepotong cake tersebut, Minjung yang melihat kedua anaknya makan dengan begitu lahap hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ibu, ini sangat enak. Astaga rasanya seperti yang biasa kita beli di cafe." Jungkook berbicara dengan mulut penuhnya membuat Minjung memukul bahu anaknya, ia juga mengambil potongan cake itu dan mencicipi rasanya.

Gadis yang baru saja keluar dari kamar mandi itu hanya bisa membuka mulutnya terkejut, tidak menyangka kelakukan pria es itu benar-benar berubah 180 derajat saat dirumah bersama keluarganya, Jungkook benar-benar sesuatu.

"Jiyeon, kenapa hanya berdiri di situ? Kemarilah, kue-mu benar-benar lezat." Perkataan Minjung membuat Jungkook yang baru saja akan mengambil potongan kedua cake cokelat itu terhenti, ia menatap Jiyeon dan matanya membulat seketika melihat Jiyeon yang berdiri kaku di sana.

"Ikut aku!" Jungkook melangkahkan kakinya lebar-lebar untuk mencapai Jiyeon dan langsung menarik gadis itu menuju pintu belakang yang tepat berada di dapur dan langsung terhubung dengan taman belakang.

"Kau benar-benar menjadi sesuatu yang berada jika di rumah ya?" Jiyeon memulai pembicaraan dengan Jungkook yang masih berdiri membelakanginya.

"Kau keras kepala juga ternyata. Kau tau? Dengan dirimu yang begini, aku semakin banyak untuk menolak ikut dalam acara tersebut, melihatmu gagal membawaku ke acara busuk itu dan melihat wajah bodoh dan tersiksamu itu benar-benar kepuasaan." Jungkook berbalik dan memandang Jiyeon dengan sinis sebelum tersenyum miring, membuat Jiyeon mengepalkan tangannya di kedua sisi tubuhnya.

"Kau!!" Jiyeon menujuk Jungkook dengan wajah kesal membuat Jungkook semakin tertawa setan.

"Apa selama hidupmu kau tidak pernah mencoba membantu seseorang? Tidak bisa kau mempermudahkan segalanya dengan mengiyakan tawaran itu? Lagi pula tidak ada ruginya kau ikut dalam acara itu, jadi apa masalahnya?" Jiyeon berteriak frustasi membuat Jungkook diam-diam tersenyum, terus memperhatikan gerak gerik Jiyeon yang begitu menarik baginya.

"Aku.tidak akan mengikuti acara bodoh itu." Ekspresi Jungkook berubah menjadi tajam saat menatap netra Jiyeon membuat gadis itu mendesah frustasi, lalu Jungkook langsung meninggalkanya di taman belakang.

Born To Be HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang