🌚DUA PULUH ENAM🌝

20K 2.1K 17
                                    

TERIMA KASIH BUAT KALIAN YANG UDAH NGE DOAIN AKU HUHUHU 🤗

KALIAN JUGA SEHAT SELALU YAH 🤲

SEHABIS BACA SEHANGAT KOPI SUSU JANGAN LUPA MAMPIR DICERITA BARU AKU , JUDULNYA SEKAR 😊

TENTANG TRANSMIGRASI JUGA 😁
JANGAN LUPA KASIH VOTE JUGA BIAR LEBIH SEMANGAT NULISNYA 🤭

THANK YOU ADN HAPPY READING

______________________________________

Usia kandunganku kini sudah lima bulan dan ternyata jenis kelaminnya laki-laki. Hubunganku dengan Agarish juga sudah sangat baik. Namun aku belum tau apakah dia sudah normal atau belum.

Soalnya selama ini kami tidak pernah melakukan nana nina yang itu loh, walaupun kami sudah dalam tinggal satu kamar.

Bram juga tidak pernah lagi menampakkan diri. Walaupun begitu aku tetap waspada. Kita tidak tau kan kapan dia bakal muncul lagi. Siapa tau dia ada menyimpan dendam untuk kami berdua.

Tugasku sekarang adalah bagaimana caranya membuat Agarish berbaikan dengan kedua orang tuanya. Kalau dipikir-pikir kesalahan ayahnya Agarish memang sangat fatal.

Aku mengelus perut buncitku sambil memakan buah apel yang sudah dipotong-potong sama pelayan.

"Ngelamun aja kamu" aku mendanga dan menatap Agarish yang sudah berjalan mendekat keruang santai.

"Eh kamu udah pulang?" Aku bangkit dari dudukku lalu mengambil tas milik Agarish.

"Perhatian bangat sih.." ucap Agarish sambil megelus pipiku yang kini telah melebar.

Serius body ku yang dulunya kayak gitar Spanyol kini udah bengkak kayak karung beras.

"Halo anak ayah..." Agarish mengelus perut buncitku lalu menunduk untuk menciumnya.

Ini yang aku suka dari Agariah sekarang. Dia lebih perhatian dan sering-sering mengajak bicara bayiku.

"Ihh dia nendang Yas!" Agarish antusias sendiri kala anak kami memberikan respon ketika ayahnya mengusap perutku dan mengajaknya bicara.

"Mau jadi pemain bola kali dia nantinya" jawabku sambil terkekeh.

"Masa sih? Tapi kamu gak boleh keras-keras nendang perut mamah yah, nanti mamanya sakit. Nanti aja kalau udah lahir ayah ajarin main bola deh" lagi-lagi aku tersenyum melihat Agarish yang terus mengajak interaksi dengan anaknya.

"Kamu mau makan sekarang atau mandi dulu?" Agarish menghentikan kegiatannya.

"Aku mandi dulu aja deh baru makan, badan aku lengket soalnya"

"Yaudah ayo aku bantu siapin kamu baju sama air hangat" namun Agarish menggeleng tegas lalu menuntunku untuk duduk kembali diatas sopa.

"Udah kamu duduk aja disini, aku bisa sendiri. Aku gak tega lihat kamu naik turun tangga dengan perut besar gini" Agarish mengacak pelan rambutku.

"Yaudah deh, aku tungguin disini aja" balasku dengan tersenyum.

🐣🐣

"Ga"

"Iya.." dia meletakkan tab ditangannya lalu menatapku. Ini juga salah satu perubahan Agarish sekarang. Dia selalu menatap kalau aku ajak bicara, tidak seperti dahulu.

"Aku rencananya besok mau berkunjung ke rumah mamah. Boleh gak?" Tanyaku hati-hati.

"Mau ngapain kesana?" Raut wajahnya kini berubah menjadi datar. Sudah aku duga bakalan begini.

SEHANGAT KOPI SUSU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang