🌚SEMBILAN🌝

27.7K 2.8K 17
                                    

Halo apa kabar?

Selamat membaca dan semoga suka sama ceritanya

____________________________________

Sedari aku masuk kamar tadi, kok perasaan hawanya panas terus dah?. Padahal aku udah mandi, keramas juga udah. Apa yang salah nih?.

"Ck dasar Ac sialan, pake acara mati segala lagi" aku berdecak kala menyadari penyebab hawa panas tadi.

"Tapi kok gak idup-idup yah?" Aku terus memukul-mukul remot, mana tau bisa langsung bagus kan kalau dibanting dulu.

Namun ternyata nihil, tetap aja gak bisa. Aku mengusap wajah gusar, mana mata udah ngantuk lagi.

Akhirnya aku putuskan membuka jendela kamar lebar-lebar.

"Ahhh, akhirnya ada angin" aku memejamkan mata sembari menikmati hawa dingin dari luar.

Karena dirasa belum cukup dingin, aku memutuskan membuka baju tidur dan hanya memakai hotpants juga tanktop biar anginnya lebih terasa.

Baru sepuluh menit, nyanyian dari para nyamuk sialan kini mengganggu indra pendengaranku.

"Tidak bisa dibiarkan!"

Aku bangkit dari tempat tidur, mengambil bantal lalu keluar dari dalam kamar.

Tok tok tok

Tak berapa lama pintu didepanku terbuka, menampakkan wajah bantal Agarish. "Kenapa?" Katanya sambil menguap.

"Aku tidur dikamar kamu yah" pintaku dengan menyengir.

"Tidak bisa!" Ucapnya dengan lantang. Aku mengerucutkan bibir.

"Ayolah Ga, kamar aku AC nya mati. Aku gak bisa tidur karena kepanasan" rengekku padanya.

Agarish terdiam beberapa menit didepan pintu.

"Ah kamu mah kelamaan mikir!" Aku mendorong badannya dan nyelonong masuk kedalam kamar Agarish.

"Siapa yang nyuruh kamu masuk?"

Namun aku tidak peduli dengan larangan Agarish. Mataku kini berbinar menatap kamar Agarish yang luasnya lebih lebih dari kamar aku. Mana suasananya enak banget lagi.

Aku melompat ke atas kasur lalu memejamkan mata. "Ahh enaknya.,"

Tapi tiba-tiba Agarish menarik kakiku hingga aku merosot kebawah.

"Aduh sakit tau!" Aku mengusap-usap pantatku lantaran baru saja mencium lantai yang dingin.

"Siapa yang nyuruh kamu tidur diatas ranjang aku heh!" Ucapnya sambil berkacak pinggang.

"Inisiatif sendiri" aku bangkit lalu duduk ditepian ranjang.

"Ayolah Ga, aku ngantuk banget ini. Kamar aku panas banget sumpah!"

"Gak ada, gak ada. Aku gak bisa berbagi tempat tidur sama orang lain" dia kembali menarik tanganku agar berdiri dari tempat tidurnya.

"Oh, jadi kalau berbagi tempat tidur sama Bram kamu bisa?" Aku menatap tidak percaya padanya.

"Kenapa kamu selalu bawa-bawa Bram sih?"

"Iyalah, kan dia yang selalu mendominasi kamu!" Udalah, hilang sudah ngantukku tadi.

Agarish menatap tajam ke arahku.

"Apa? gak bisa jawab kan?. Aku jadi menyesal mengiyakan agar terus bertahan sama kamu. Kayaknya aku harus membatalkan permintaan kamu itu" aku mengambil kembali bantal yang sempat aku letakkan diatas tempat tidurnya, lalu keluar dari kamar.

SEHANGAT KOPI SUSU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang