MSG ; Panik

113 90 21
                                    

Pukul 06.05

Tirta pagi ini berhasil bangun karena alarmnya, biasanya alarm sudah berbunyi lebih dari 5 kali pun ia tidak bangun.

"Den Tirta sudah bangun belum? Siap siap sekolah." Asri, pengurus rumah Tirta sekaligus orang yang menjaga dan merawat Tirta karena kedua orangnya sedang berada di luar kota.

"Udah bi ini lagi pake baju." Ujar Tirta sedikit mengeraskan suaranya agar terdengar sampai luar.

Bi asri pun kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Wih harum banget nih masak apa bi?." Tanya Tirta sambil menggendong satu tali tasnya di bahu.

"Iya dong, ini ada capcay dan ada telur balado tapi bibi salah masak den ini kan masih pagi masa den Tirta udah makan yang pedes-pedes." Ujar Asri gelisah, Tirta yang tidak suka melihat hal ini ia pun langsung sarapan dengan lahap.

"Bibi liat sendiri kan? Sarapan aku udah habis dan aku gak kenapa-kenapa." Terlihat sebuah senyuman simpul dari bibir Asri.

Ah syukurlah.

***

"Tirta berangkat ya bi." Pamit Tirta dan menyalimi tangan setengah keriput milik Asri.

Bi Asri seorang janda, suaminya sudah meninggal 5 tahun yang lalu sejak pertama kali ia bekerja di rumah Tirta. Bi Asri mempunyai 2 anak, syukurnya semua sudah kerja jadi Bi Asri gak perlu khawatir meninggalkan anaknya di kampung, Aceh.

"Oh iya Bi, Tirta udah punya pacar doain Bi sekarang mau jemput dia nih." Ujar Tirta yang sudah siap dengan motor CBR merah miliknya itu.

"Oalah, ih si aden mah kenapa baru bilang kan kalau gitu Bibi masakin yang banyak biar sekalian buat pacarnya den Tirta." Ucap Asri mencubit gemas lengan Tirta.

"Tenang Bi, nanti malam aku ajak dia main ke rumah biar kenalan dan ketemu sama bi Asri." Tirta tersenyum.

"Iya boleh, nanti bibi masakin yang banyak. Eh udah udah sana cepetan jalan nanti pacarnya keburu berangkat." Ucap Bi Asri.

Dengan gerakan yang lihai Tirta pun mengegas motornya sampai berbunyi dentuman yang keras.

***

"Bu Salma jalan dulu ya. Assalamualaikum." Pamit Salma dan ia segera naik mobil.

"Hati-hati sayang." Ucap Sonya dengan senyuman.

Cittt...

"Astaghfirullah." Ibram sontak kaget karena saat ia ingin melaju keluar dari gerbang ada sebuah motor besar yang lewat dan berhenti tepat di depan mobilnya.

"Hey kamu kalau bawa motor bisa hati-hati gak." Ujar Ibram yang segera keluar dari mobil.

Sonya belum masuk ke dalam dan melihat kejadian ini langsung menghampiri Ibram, Salma dan Tirta.

"Kak Tirta, k-ka Tirta kenapa di sini. Kok tau rumah aku?." Salma menatap kehadiran Tirta dengan bingung.

"Kamu kenal sama orang ini Sal?." Tanya Ibram.

My Soft Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang