𝐭𝐫𝐮𝐭𝐡

608 79 11
                                    



bubble milk tea (n). always your favorite.


Aku baru saja pulang dari latihan voli. Penat memenuhi, keringat berjatuhan. Sepatu-sepatu voli masih saja berdecitan, diiringi kobaran api semangat dari anggota lainnya.

Tapi cukup sampai di sini. Aku lelah. Lebih baik pulang dan membersihkan diri.

"Aku pulang dulu." pamitku kala itu. Hari sudah menghitam, waktu yang tepat untuk mengundurkan diri. Laki-laki yang ada di depanku mengangguk. Ia adalah kapten klub voli ini, Kita Shinsuke.

"Hati-hati, ya." Lalu ia membubarkan yang lain. Aku bergegas keluar tanpa menantikan kembaranku. Dia akan selalu berlama-lama di sana dan aku terkadang tak tahan menunggunya.

Setelahnya sebuah tangan menghampiriku.

"Hei, Osamu!"

Ternyata itu kamu.

Wajahmu terlihat letih. Tanganmu penuh dengan cat beraneka warna. Rambut yang sedikit berantakan.

"Kenapa kau belum pulang?"

"Aku baru saja selesai mengerjakan tugas dari OSIS."

Pantas wajahmu seperti baru saja menanggung beban yang berat. Tapi mengapa terus saja menyunggingkan senyuman itu?

Tugas OSIS lagi dan lagi. Sadarkah kamu bahwa kamu terlalu bekerja keras? Aku khawatir kamu sakit karena kelelahan.

"Hei, apa kau mau kubelikan sesuatu? Sebuah minuman?"

Aku mendapatkan reaksi terkejut darimu. Air mukamu berubah seratus delapan puluh derajat.

"Tenang, aku masih ada air putih." Kamu menunjukkan botol yang berisi air yang sudah setengah.

"Tetap saja aku belikan." tegasku.

"Eh?"

"Iya. Kau terlihat lelah, jadi aku traktir kali ini."

"Baiklah jika itu kemauanmu.."

Aku ingat sehari sebelumnya kamu membicarakan betapa kamu suka mengonsumsi sebuah minuman bersama Atsumu. Walau aku tidak berada di lingkup percakapan itu, tapi aku mengingatnya.

Kamu mengatakan bubble milk tea itu favoritmu.

Ada toko yang menjual bubble mik tea di dekat sekolah. Aku mengajakmu berjalan ke sana dengan tenang.

Kamu yang sedari tadi hening lalu berdeklarasi, "Osamu, lebih baik tak usah belikan apapun. Aku segan.."

Mungkin kamu membatin mengapa aku bersikeras melakukan ini. Tidak perlu alasan apapun, kan? Aku ingin kamu tersenyum senang dan berharap agar keletihanmu musnah begitu saja.

"Tak apa. Suka bubble milk tea, kan?"

"Eh? Dari mana kamu tahu?"

"Ahaha," Aku menghiraukan pertanyaan itu dan langsung memesannya.

Lucu saja melihat gempita semakin meriah di netra milikmu seorang.

Walau sepele, namun hal-hal inilah yang akan terus aku ingat selalu.

Inilah hal kecil pertama yang aku tahu mengenai dirimu.

Inilah hal kecil pertama yang aku tahu mengenai dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOTE!

Cerita pendek, hihi.
Mungkin bakalan selesai 10 chapter saja.

Stay safe and healthy, ya?

tiny details, m. osamu ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang